Bacaan 1: Tob 3:1-11a. 13. 16-17
Injil: Mrk 12:18-27
Sebagai orang beriman, percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini ada yang mengatur. Segalanya tidak berjalan secara kebetulan. Orang beriman, percaya bahwa Allah adalah Pencipta alam semesta dan seisinya.
Bacaan-bacaan hari ini, menegaskan mengenai pernyataan diatas bahwa Allah adalah sumber kehidupan (memberi hidup), Dia bukan Allah orang mati (memberi kematian).
Tobit adalah seorang saleh, namun demikian ia tetaplah manusia rapuh yang bisa “menyerah” disaat mengalami keterpurukan.
Tiba-tiba Tobit mengalami kebutaan karena matanya kejatuhan tahi burung. Ia bahkan memohon dalam doanya agar Allah mencabut nyawanya saja karena dengan kebutaannya ia merasa menjadi orang yang tak berguna lagi.
Demikian juga Sara anak Raguel, tujuh orang suaminya meninggal dibunuh oleh Asmodeus, setan jahat itu, sebelum Sara bersetubuh dengan mereka.
Satu hal yang pantas diteladani dari mereka adalah, membawa masalah hidup mereka dalam doa.
Oleh ratapan mereka dalam doa, Allah yang Hidup dan memberi kehidupan itu menjawab doa mereka. Allah mengutus malaikat Rafael memberi solusi atas masalah yang mereka alami.
- Tobit disembuhkan dari kebutaannya
- Sara diberi Tobia, suami yang melepaskannya dari kutukan Asmodeus, iblis jahat.
Saduki adalah salah satu golongan besar dalam Yahudi selain Farisi, Esseni dan kelompok lainnya. Mereka tidak percaya adanya malaikat dan konsep kebangkitan badan. Mereka bahkan dikatakan sesat oleh Tuhan Yesus karena tidak memahami Kitab Suci secara benar bahwa Allah adalah sumber kehidupan.
“Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di surga.”
Saduki tidak memahami kehidupan sesudah mati seperti yang telah dituliskan dalam Kitab Suci. Bahwa di surga para malaikat hidup selibat (tidak perlu kawin) karena mereka hidup bersama Allah yang memberi kehidupan.
Perkawinan itu ada untuk menyambung kehidupan yang berakhir di dunia.
Sedangkan hidup bersama Allah di surga tidak pernah berakhir, melainkan kekal adanya. Jadi tidak perlu kawin.
Pesan hari ini
Allah yang kita imani adalah Allah yang hidup, Dia-lah yang memberi semua kehidupan yang ada.
“Gantilah pikiran negatifmu dengan yang positif, kamu akan mulai mendapatkan hasil positif.”