Allah Tidak Berhenti Bekerja

0
41 views
Bekerja dengan sungguh-sungguh

Rabu 2 April 2025

Yes 48:8-15
Mzm 145:8-9.13c-14.17-18
Yoh 5:17-30

SETIAP pekerjaan yang kita lakukan sejatinya bukan hanya sekadar pemenuhan kebutuhan pribadi, melainkan juga sarana untuk menghadirkan Tuhan di tengah dunia.

Tuhan Yesus sendiri meneladankan hal ini dalam setiap karya-Nya. Melalui mukjizat, pengajaran, dan belas kasih-Nya, Tuhan Yesus tidak hanya menunjukkan kuasa-Nya tetapi juga mengungkapkan jati diri-Nya sebagai Anak Allah.

Tuhan Yesus tidak bekerja untuk mencari pengakuan atau pujian dari manusia, tetapi untuk menyatakan kehendak Bapa-Nya.

Sering kali dalam hidup kita, pekerjaan masih lebih berorientasi pada pencapaian pribadi dan pengakuan dari orang lain. Kita ingin diapresiasi, dihargai, dan dikenal karena apa yang telah kita lakukan.

Kita cenderung bekerja demi membangun citra diri, bukan demi menyatakan kasih dan kehadiran Tuhan. Padahal, esensi sejati dari bekerja adalah memperkenalkan Tuhan kepada sesama melalui ketekunan, kejujuran, dan kasih yang kita tuangkan dalam setiap tugas yang kita emban.

Tuhan Yesus tidak pernah putus asa meskipun pekerjaan baik-Nya ditolak oleh banyak orang. Ia tetap setia pada panggilan-Nya, bahkan ketika harus menghadapi tantangan dan penderitaan.

Hal ini mengajarkan kita bahwa bekerja dengan semangat ilahi berarti tidak terpengaruh oleh pujian atau penolakan manusia, tetapi tetap berfokus pada kebaikan dan kebenaran.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.

Sebab Bapa mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pekerjaan itu.”

Melalui ayat ini, mengajarkan kepada kita bahwa pekerjaan Yesus bukan berasal dari kehendak-Nya sendiri, tetapi dari kehendak Bapa.

Yesus sendiri meneladankan hal ini dalam setiap karya-Nya. Melalui mukjizat, pengajaran, dan belas kasih-Nya, Yesus tidak hanya menunjukkan kuasa-Nya tetapi juga mengungkapkan jati diri-Nya sebagai Anak Allah.

Ia tidak bekerja untuk mencari pengakuan atau pujian dari manusia, tetapi untuk menyatakan kehendak Bapa-Nya.

Yesus bekerja dalam ketaatan dan keselarasan penuh dengan kehendak Allah. Ini menjadi teladan bagi kita bahwa dalam setiap pekerjaan kita, hendaknya kita mencari kehendak Tuhan dan bukan hanya keinginan pribadi.

Yesus tidak pernah putus asa meskipun pekerjaan baik-Nya ditolak oleh banyak orang. Ia tetap setia pada panggilan-Nya, bahkan ketika harus menghadapi tantangan dan penderitaan.

Hal ini mengajarkan kita bahwa bekerja dengan semangat ilahi berarti tidak terpengaruh oleh pujian atau penolakan manusia, tetapi tetap berfokus pada kebaikan dan kebenaran.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah yang aku lakukan sudah mencerminkan kasih dan kehendak Tuhan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here