Bacaan 1: Gal 3:1 – 5
Injil: Luk 11:5 – 13
MANUSIA diciptakan sebagai makhluk sosial dan saling berinteraksi untuk tolong-menolong. Ada saatnya seseorang menolong dan ditolong orang lain.
Jadi jangan ragu dan sungkan untuk merepotkan orang lain saat kamu benar-benar butuh.
Ingat ya, saat kamu benar-benar kepepet dan sudah gak bisa berusaha sendirian. Jika sahabat kita tidak bisa menolong, maka paling ia hanya akan berkata maaf saja. Namun jangan sebentar-sebentar minta tolong, nanti orang yang dimintai tolong akan sebel.
Injil hari ini bercerita tentang perumpamaan betapa Allah itu sungguh baik hati. Dia adalah Allah yang senantiasa mau direpotkan oleh umat-Nya. Meski Ia sudah terlelap tidur maka Ia akan bangun menolongmu.
Dia adalah Allah yang tidak pernah tidur dan selalu siap menolong orang yang mau mengetuk pintu-Nya.
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan,” demikian sabda Tuhan.
Rasul Paulus menegur jemaat Galatia yang kelihatan terpengaruh oleh pengajar palsu. Ada pengajar yang mewartakan injil berbeda dengan yang ia ajarkan.
Rasul Paulus mengingatkan bahwa orang dibenarkan atau diselamatkan bukan karena perbuatannya dalam menuruti Hukum Taurat namun karena iman Kristus.
Abraham menerima berkat karena beriman terhadap janji Tuhan bukan karena Taurat (karena belum ada). Artinya, perbuatan Abraham bukanlah faktor utamanya. Melainkan imannya yang mendasari tindakan, itulah yang utama.
Keturunan Abraham menerima janji berkat yang sama jika bersedia beriman. Siapapun yang mau mengimani Yesus yang adalah Tuhan maka akan diselamatkan.
Pesan hari ini
Beruntung saya memiliki Allah yang senantiasa mau direpotkan oleh permasalahan yang kualami. Ia selalu membukakan pintu-Nya saat aku mengetuknya dan memberikan apa yang kumohon.
Kita dibenarkan dan diselamatkan bukan semata karena perbuatan namun karena iman Kristus.
Saya telah memulai dengan Roh, maka saya tidak mau mengakhirinya di dalam daging.
“Jangan takut mengetuk pintu-Nya, takutlah jika hanya berdiri diam. Pakailah maskermu dan tetap jaga jarakmu.”