PADA saat pembaptisan-Nya, identitas dan misi Yesus diperkenalkan. Pertama-tama oleh Yohanes Pembaptis yang berkata, “Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia.” (Yohanes 1: 29).
Kemudian, Dia diperkenalkan juga oleh Roh Kudus. “Jika engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.” (Yohanes 1: 33).
Yesus tidak membaptis dengan air (tanda pertobatan), tetapi dengan Roh Kudus (penghapus dosa).
Kitab Yesaya berbicara tentang hamba Allah. Mula-mula itu disampaikan kepada Israel (Yesaya 49: 3). Kemudian, hal itu terpenuhi dalam diri Yesus, hamba Allah yang menderita demi menghapus dosa.
Untuk itu, Dia mesti dikurbankan seperti anak domba yang disembelih sebelum bangsa Israel dibebaskan dari Mesir. Darahnya dioleskan pada jenang pintu sebagai tanda bahwa mereka akan selamat.
Kini, bukan anak domba yang ditumpahkan dan dipersembahkan, tetapi Anak Domba Allah. Yang pertama hanya membebaskan orang Israel dari Mesir, sedang yang kedua membebaskan dunia dan umat manusia dari dosa dan kematian.
Setiap kali kita mendengar, “Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia,” kita diajak mengingat dosa kita dan sekaligus kasih kerahiman Allah yang menebus kita. Kendati kita merasa tidak pantas.karena dosa dan kejahatan, selalu ada kesempatan bagi kita untuk datang kepada-Nya.
Kita yang dibaptis telah dikuduskan dalam Tuhan Yesus Kristus. Kita dipanggil untuk menjadi kudus (1 Korintus 1: 2) dan selalu mendapat rahmat dan damai Allah dan Tuhan Yesus Kristus (1 Korintus 1: 3).
Semua rahmat dan berkat, terutama pengampunan dosa itu bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk dibagikan.
Setiap orang Kristen dipanggil untuk menganbil bagian dalam misi Sang Anak Domba Allah agar seluruh umat manusia ditebus dan kembali kepada Allah.
Minggu, 15 Januari 2023