Anakku

0
263 views
Ilustrasi - Anak dan bapaknya. (Ist)

Renungan Harian
Jumat, 25 Maret 2022
Hari Raya Kabar Sukacita
Bacaan I: Yes. 7: 10-14; 8: 10
Bacaan II: Ibr. 10: 4-10
Injil: Luk. 1: 26-38
 
BEBERAPA waktu yang lalu, saya kedatangan tamu pasangan suami isteri dari luar kota yang sudah lama tidak berjumpa dan tidak berkabar.

“Hai, apa kabar? Semua sehat dan baik-baik? Wah sudah lama tidak ada kabar beritanya,” sapaku sambil mempersilahkan mereka untuk duduk.

“Iya Romo, maaf sudah lama tidak memberi kabar. Kami semua sehat dan baik. Sudah lama sebetulnya kami mau “sowan” tetapi selalu saja ada halangan. Kami semua sehat dan anak-anak juga sehat semua,” jawab bapak muda itu.

“Syukur pada Allah, semua sehat. Itu yang paling penting dan berita menggembirakan bagi saya,” jawab saya.
 
“Romo, saya mau menyampaikan kabar gembira keluarga kami. Kami mendapatkan anugerah anak perempuan yang cantik, dan sekarang berusia 3 bulan,” kata bapak itu.

“Hah? Wow selamat ya, semoga kehadiran si cantik menjadi berkat bagi kalian berdua dan seluruh keluarga,” jawab saya yang sesungguhnya agak terkejut.

“Amin, terimakasih, mohon doanya,” jawab mereka hampir bersamaan.
 
Saya teringat beberapa bulan lalu saat mereka berdua datang menemui saya. Saat itu mereka berdua sedang ribut luar biasa, karena isteri menduga suaminya berselingkuh dengan teman kantornya.

Meski suami menjelaskan bahwa tidak ada perselingkuhan tetapi isteri menemukan banyak bukti yang mengarah kesana. Pada saat itu, isteri ingin mengakhiri perkawinan mereka karena merasa sudah tidak ada gunanya meneruskan hidup perkawinan mereka.

Isteri dengan amat marah membongkar semua keburukan suami dan suami juga membongkar keburukan isetri. Mendengarkan semua itu rasanya sulit untuk bisa menyatukan mereka.

Waktu itu saya hanya meminta mereka untuk kembali mengingat keputusan mereka memilih satu sama lain, mengingat dan mengalami rasa yang ada waktu itu.

Saya mengajak mereka untuk kembali mengingat mimpi-mimpi mereka ketika membangun keluarga.

Saat mereka pamit, saya hanya bisa menjanjikan menemani mereka dengan doa-doa saya.
 
Setelah kedatangan mereka yang membara itu, saya tidak lagi mendengar kabar tentang mereka. Sekarang mereka datang dengan kabar gembira mendapatkan anak lagi. Nampaknya mereka menangkap keterkejutan saya, dan banyak tanya dalam diri saya.

“He…..he Romo terkejut ya. Romo, sejujurnya kami juga terkejut dengan hadirnya anak ini, karena sesungguhnya kami sudah menjaga untuk tidak mempunyai anak lagi. Kiranya Tuhan mempunyai kehendak lain.

Setelah bertemu dengan Romo waktu itu, kami berproses untuk bisa saling mengampuni dan saling menerima satu sama lain. Kami belajar untuk selalu jujur dan terbuka.

Proses yang tidak mudah dan sungguh-sungguh menguras energi. Saat itu, kalau bicara soal airmata wah rasanya sudah kering sumbernya. Sampai suatu titik, kami sepakat untuk membangun kembali keluarga ini dari nol mungkin dari minus malah.
 
Beberapa bulan setelah kami sepakat, isteri memberitahukan bahwa dia hamil. Kami berdua terkejut karena ini bisa dibilang “kebobolan” tetapi kami bersyukur dan bahagia.

Romo, dengan kehamilan istri membuat hubungan kami menjadi jauh lebih mesra dan cinta kami berkobar-kobar. Dalam perjalanan, kami merasakan bahwa anak ini menjadi tanda bagi kami betapa Tuhan selalu menyertai dan selalu menjaga keluarga kami dari kehancuran.

Sesungguhnya kami tidak meminta tanda Romo, tetapi kami merasakan dan menyadari bahwa ini tanda yang datang dari Tuhan. Mukjizat besar telah terjadi dalam keluarga kami,” bapak itu menjelaskan yang sesekali ditimpali oleh isterinya.
 
Allah tidak meninggalkan umat-Nya dan dengan cara-Nya sendiri yang amat khas Allah menunjukkan wujud penyertaan dan kasih-Nya.

Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Kitab Yeremia:
“Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here