Andalan Hidup

0
822 views

“Maka kata orang-orang Yahudi itu, ‘Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?’” (Yoh 8, 22)

SAAT liburan Paskah, beberapa teman telah merencanakan pergi ke Belitung. Mereka ingin membuktikan kebenaran kesaksian teman-temannya yang telah lebih dahulu pergi ke sana. Mereka ingin melihat indah dan jernihnya Pantai Tanjung Tinggi dan Pantai Kelayang serta Pulau Lengkuas, Bukit Berahu, Pantai Punai dan Pulau Pasir serta Danau Kaolin.

Belitung merupakan salah satu dari sekian banyak tempat yang menjadi obyek wisata. Banyak orang datang silih berganti ke tempat itu, entah dalam rombongan keluarga, rombongan tour atau rombongan lain. Banyak orang pergi ke Belitung, setelah mereka mendapatkan informasi atau mendengar kesaksian dari mereka yang telah pergi terlebih dahulu tentang indah dan menariknya obyek wisata daerah ini.

Hal seperti ini tentu tidak hanya terjadi untuk obyek wisata di Belitung, tetapi juga untuk obyek wisata di tempat lain. Banyak orang bisa pergi ke berbagai tempat yang pernah dikunjungi oleh rekan, teman atau sahabatnya. Kemanapun mereka pergi, kita juga bisa pergi ke sana. Yang diperlukan hanyalah kemauan, kesehatan diri dan kemampuan untuk menyediakan biaya perjalanan.

Yang tidak bisa kita datangi adalah tempat dimana Yesus telah pergi, seperti yang dikatakan-Nya. Dalam pembicaraan-Nya dengan Musa dan Elia, Yesus mau pergi ke Yerusalem, artinya pergi ke tempat kesengsaraan, penderitaan dan kematian yang mengerikan. Kiranya tidak ada seorang pun yang mau pergi ke tempat seperti itu. Tidak ada orang yang dengan sadar dan rela mau hidup sengsara, menderita dan mengalami kematian seperti itu.

Yesus juga pergi kepada Bapa-Nya dalam kemuliaan. Kiranya juga tidak ada seorangpun yang mampu pergi kesana, kalau hanya mengandalkan kesehatan dan kekayaannya. Orang bisa pergi ke tempat itu, bukan karena kekuatan atau kemampuannya finansialnya sendiri, tetapi karena mereka dikuatkan dan dimampukan oleh-Nya, yakni dengan Roh Kudus-Nya.

Apa yang selama ini menjadi andalan atau kekuatan hidupku?Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here