SEKOLAH-sekolah di lingkungan Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) di Kota Pontianak mengisi Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2019 dengan berbagai kegiatan.
Kegiatan BKSN 2019 ini dikuti oleh siswa-siswi dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP dan SMA serta guru dan karyawan.
Perilaku dan pola hidup
Sub tema BKSN 2019 di lingkungan YPSB Pontianak adalah “Melalui perayaan BKSN 2019, Keluarga besar YPSB siap mengamalkan ajaran Kristus dengan mengubah perilaku dan pola hidup dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup.”
Demikian disampaikan oleh Ketua Panitia BKSN YPSB 2019: Br. Hiero MTB.
Maksudnya bahwa setiap warga sekolah; siswa-siswi, guru dan semua karyawan dengan serius secara bersama mulai peduli terhadap lingkungannya masing-masing.
Aksi nyata: ubah perilaku
Senin, 2 September 2019, bertempat di lapangan persekolahan YPSB, Jl. AR Hakim 92, Kota Pontianak, BKSN 2019 di lingkungan YPSB Pontianak dibuka dengan badat Sabda yang dipimpin oleh Br. Martin TD MTB.
Selain para guru dan karyawan serta utusan siswa-siswi lingkungan Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder di Pontianak, hadir pula dalam acara ini utusan dari SD dan SMP Suster Pontianak.
Tema nasional BKSN 2019 berbunyi ”Mewartakan Kabar Gembira di tengah krisis lingkungan hidup”.
Sesuai tema itu, Ketua Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder, Br. Vianney MTB, menegaskan kembali pentingnya perilaku merawat, menjaga dan memelihara lingkungan di unit kerjanya masing-masing: sekolah, kantin, dan di lingkungan keluarga.
Semua itu harus dilakukan dengan aksi nyata, demikian kata Br. Vianney MTB.
Kantin tidak menyediakan lagi makanan atau minuman yang dibungkus plastik, stereofom atau makanan instan, menggunakan kantong belanja sendiri dan membawa botol minuman yang dapat diisi ulang dari rumah.
“Hal-hal ini sederhana dan kita masing-masing dapat melakukannya,” ucapnya.
Aneka kegiatan
Bertempat di aula Bina Remaja dan di lapangan terbuka persekolahan YPSB Pontianak setiap akhir pekan selama bulan September 2019 dilaksanakan kegiatan-kegiatan BKSN.
Perlombaan antar siswa-siswi: lomba menggambar dan mewarnai, story telling, paduan suara, lomba bertutur, bercerita Kitab Suci untuk tingkat SD; lomba lektor untuk seluruh jenjang SD, SMP dan SMA, lomba Mazmur untuk SMP dan SMA.
Untuk lebih mengakrabkan persaudaraam; antar guru dan karyawan dilombakan paduan suara, pertandingan bola vol dan tenis meja, dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair.
Cinta dan rawat lingkungan
Salah satu bentuk kegiatan nyata kepedulian terhadap lingkungan, sebanyak 17 orang guru-karyawan utusan dari setiap unit karya-sekolah , dengan didampingi oleh Br. John Kedang,MTB , Sabtu, 7 September 2019, berkumpul di ruang pertemuan YPSB. Mereka belajar membuat salah satu jenis pupuk organik cair yang sederhana.
Dijelaskan bahwa limbah sayuran mentah dan sisa-sia buah yang tidak termakan atau buah-buah yang rontok –baik karena busuk atau karena dimakan ulat– dapat diolah menjadi pupuk organik cair yang dapat menyuburkan tanaman. Pengolahannya sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja.
Bahan–bahan yang diperlukan adalah buah (semua jenis buah) yang sudah tidak dapat dikonsumsi, air kelapa, gula, air bersih dan EM4 (Effective Microorganisms 4) tanaman.
Cara membuatnya: buah atau sisa bahan sayuran mentah diblender, kemudian semua bahan dimasukkan ke dalam ember atau wadah dengan perbandingan 1:1.
Satu liter blenderan buah, satu liter air, satu kg gula (dilarutkan) dan satu liter air kelapa ditambah dengan EM4 dengan takaran dua atau tiga tutup botolnya. Yang terakhir wadah cairan yang sudah tercampur rata ditutup rapat agar terjadi permentasi.
Setelah 14 hari, pupuk organik cair siap digunakan.
Hasil permentasi menjadi induk pupuk, sebelum difungsikan untuk menyiram; satu liter dicampur dengan 20 liter air.
Para guru dan karyawan yang telah memperoleh pengetahuan pembuatan pupuk organik cair ini diharapkan menjadi penggerak penghijauan di lingkungannya.
Meneladan St. Fransiskus Asissi
Jumat, 4 Oktober 2019, bertepatan Perayaan St. Fransiskus Asissi – Santo pelindung hewan dan lingkungan hidup, seluruh kegiatan BKSN 2019 di lingkungan persekolahan Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder ditutup.
Ini diakhiri dengan Perayaan Ekaristi bersama para guru/karyawan dan utusan siswa-siswi.
Dalam kotbahnya Romo Alexius Alex, Pastor Paroki Katedral Pontianak, menjelaskan bahwa St. Fransiskus Asissi menjadi teladan dan ispirasi umat Gereja. Ini karena cara hidupnya sederhana serta memperlakukan semesta alam dengan segala isinya sebagai saudara.
Diingatkan pula agar para pendidik, guru memberi teladan dan motivasi kepada siswa-siswi. Ini agar selain meningkatkan diri dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi, juga mengusahakan peduli pada lingkungan alam dan sesamanya, meneladani St. Fransiskus Asissi.
Di akhir kotbahnya, pastor mengajak seluruh yang hadir dalam Perayaan Ekaristi penutupan BKSN 2019 mendaraskan doa Jadikanlah Aku Pembawa Damai St. Fransiskus Asissi:
Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai.
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih.
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan.
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan.
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran.
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian.
Bila terjadi keputus-asaan, jadikanlah aku pembawa harapan.
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang.
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku pembawa sukacita.
Ya Tuhan Allah, ajarlah aku untuk lebih suka menghibur daripada dihibur; mengerti daripada dimengerti; mengasihi daripada dikasihi;
sebab dengan memberi, kita menerima; dengan mengampuni, kita diampuni, dan dengan mati suci kita dilahirkan ke dalam hidup kekal.