Anggota Keluarga Allah

0
257 views
Ilustrasi - Bahagia sukacita menemukan cinta dalam keluarga. (Ist)

MELALUI misteri inkarnasi, Yesus, sang putera Allah menjadi manusia. Dia mengenakan kemanusiaan dan mengalami suka duka hidup manusia serta mati sebagai manusia.

Dia menjadi saudara dari seluruh umat manusia. Dia datang ke dunia dengan misi khusus, yakni melaksanakan kehendak Allah. Dia lahir dari seorang perawan yang siap melaksanakan kehendak Allah
“Aku ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.” (Luk 1: 38).

Inkarnasi itu memulihkan hubungan manusia dengan Allah dan sesamanya. Hasilnya, seluruh umat manusia menjadi saudara dalam Allah.

Relasinya ditentukan oleh sikap melaksanakan kehendak Allah. Hal ini terbuka untuk siapa saja tanpa membedakan suku, agama, nasionalitas, ideologi politik, dan pelbagai perbedaan lain. Semua dipanggil untuk menjadi anggota keluarga Allah.

Karena itu, tatkala di hadapan pendengar-Nya ada yang berkata bahwa ibu dan saudara-Nya mencari Dia, ditegaskan-Nya tentang siapa ibu dan saudara-Nya. “Siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Mat 12: 50).

Orang-orang yang dibaptis menjadi pengikut-Nya secara resmi masuk ke dalam keluarga Allah. Mereka itu menjadi saudara-Nya dan menjadi saudara satu sama lain.

Namun persaudaraan mereka tidak bersifat eksklusif, karena siapa pun yang melaksanakan kehendak Tuhan bisa menjadi saudara mereka. Mereka perlu bekerjasama dengan semua pelaku kehendak Allah.

Kini, di tengah dunia yang warganya terpecah oleh pelbagai kepentingan politik, ekonomi, dan ideologi serta macam-macam eksklusivitas, orang-orang Kristen diajak untuk menjadi promotor perdamaian, persatuan, dan kerukunan dunia.

Itulah tanggungjawab dari mereka yang telah menjadi anggota keluarga Allah.

Selasa, 19 Juli 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here