Anggur Baru dan Kantong Hati Baru

0
1,425 views
Ilustrasi: Ranting anggur.

Jumat, 4 Agustus 2020


1Kor 4:1-5 dan Luk 5:33-39

WAKTU kecil, saya sering melihat mama menjahit atau menambal pakaian yang robek. Mama menjahit dengan mesin jahit merek Singer yang diputar dengan tangan. Jenis kain yang dipakai untuk menambal yang robek, selalu dengan kain yang hampir sama.

Kadang Mama harus memodif ulang celana atau baju yang hendak ditambalnya, agar lebih kuat dan kelihatan lebih modis.

Jika orang membangun sebuah rumah, mesti didesain dan dirancang dengan baik, agar kelihatan bagus dan kokoh. Demikian juga pembangunan hidup pribadi tidak bisa dilakukan secara serampangan, tambal sana, sulam sini.

Pembangunan diri itu adalah sebuah perubahan yang mendalam dan mendasar sehingga mutu kehidupan ditampilkan.

Kehidupan orang beriman mesti dibaharui terus menerus. Hal-hal sepele dan bersifat tambahan harus ditinggalkan agar orang menemukan apa yang asli bagi kehidupan.

Sesuatu yang baru mesti juga diterima dengan suatu semangat baru, hati yang baru. Hal ini ditandaskan Yesus.

Kain baru tidak ditambalkan pada baju tua, karena justru akan semakin koyak. Dan anggur yang baru mesti disimpan di dalam kantong kulit yang baru. Jika tidak akan mubasir, kantong koyak dan anggur terbuang (bdk Luk 5:36-38).

Agar maju dan berkembang perlu ada transformasi diri. Hidup murid-murid Yesus mesti bertumbuh, berkembang dan berbuah. Para murid mesti mengalami transformasi diri menuju kesempurnaan dalam Kristus. Kristus itu anggur baru yang mesti diterima dalam wadah hati yang baru.

Semoga kita semua bisa memiliki kantong hati yang baru, agar selalu baru dan dibarukan dalam Kristus. Amen.

Selamat pagi. Salam dan doa berkat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here