HARI masih pagi. matahari belum menunjukkan sinarnya di ufuk timur. Tetapi perwakilan umat Gereja St. Albertus de Trappani Paroki Blimbing telah berkumpul di sekitar gereja paroki.
Pada hari Rabu 4 September 2024 pekan lalu, mereka akan pergi ke Jakarta. Untuk mengikuti Perayaan Ekaristi yang akan dipersembahkan oleh Bapa Suci Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno 9GBK) Jakarta.
Diawali doa mohon penyelenggaraan Illahi untuk keselamatan perjalanan dan kesejahteraan seluruh anggota rombongan, doa dipimpin oleh Romo Agustinus Galuh Pr. Selanjutnya, satu per satu anggota rombongan naik bus menuju Jakarta.
Atmosfir sukacita ikut ekaristi bersama Paus Fransiskus di GBK
Melihat wajah-wajahnya, mereka semua tampak bergembira. Bergembira untuk apa? Bergembira karena akan mendapatkan kesempatan berjumpa dengan gembalanya, sebuah kesempatan yang tak akan terulang dalam 10 tahun atau 20 tahun ke depan. Apalagi pada tahun 2024 ini, hanya satu kota yakni Jakarta yang menjadi tempat terselenggaranya Perayaan Ekaristi bersama Paus Fransiskus.
Berbeda dengan 35 tahun lalu, ketika Bapa Suci Paus Johanes Paulus II ke Indonesia. Beliau berkesempatan mengunjungi domba-dombanya di Jakarta, Yogyakarta, Maumere, Medan, dan Dili.
Oleh karenanya seluruh umat Katolik Indonesia berduyun-duyun pergi ke Jakarta. Tak terkecuali, perwakilan umat paroki-paroki dari Dekenat Malang Kota 1 dan 2.
Dari Gereja Hati Kudus Yesus Paroki Kayutangan Kota Malang juga diperoleh informasi, mereka juga berangkat berombongan dengan naik satu buah bus pagi hari ini Rabu 4 September 2024, ketika matahari sudah bersinar terang.
Dari Paroki Ratu Rosari Ksatrian Malang juga diperoleh informasi, kalau rombongan yang berangkat ke Jakarta satu bus dengan jumlah umat sesuai kuota yang disediakan sekitar 30-an umat. “Mereka sudah berangkat tadi pagi pukul 07.00 hari ini; dengan sekitar 30-an orang” kata seorang umat.
Sedangkan umat Paroki Katedral Malang baru akan berangkat sore hari ini; dengan dua rombongan bus yang masing-masing berkapasitas 30-an orang. Mereka para calon peserta sudah mendapatkan informasi awal tentang apa yang telah dipersiapkan panitia: transportasi, tempat istirahat, titik kumpul berangkat, konsumsi apa yang boleh dibawa, tempat duduk di dalam GBK, sekitar titik penjemputan setelah misa berakhir dan sebagainya.
Sedangkan umat Gereja Johanes Maria Vianney Paroki Singosari Kota Malang baru akan berangkat malam hari; dengan jumlah sesuai kuota dalam satu unit bus.
“Kami berharap dengan mengikuti ekaristi meriah bersama Bapa Suci Paus Fransiskus bisa menjadi berkat bagi kami dan keluarga. Juga jadi berkat bagi seluruh bangsa Indonesia yang begitu beragam: adat, ras, budaya.
Semoga kami juga dapat meneladani cara hidup sederhana Bapa Suci Paus Fransiskus yang dengan segala tindak-tandu dan tutur katanya yang lembut tidak pernah menghakimi sesama. Semua itu bisa dijadikan contoh bagi kita keluarga serta dalam hidup bermasyarakat,” demikian kata Bu Yuli dari Paroki Blimbing.
“Kami akan mengintensikan dalam hati tentang keluarga; baik keluarga dekat maupun keluarga-keluarga sekitar. Semoga mereka mendapatkan suasana hati rukun damai sejahtera tercapai cita-cita keluarga.
Bagi yang sedang bermasalah seperti yang saya baca hari ini dari tulisan Romo Sindhu, semoga keluarga mereka mendapatkan titik terang cahaya yang penuh harapan untuk menyongsong masa depan dengan lebih baik,” demikian pesan Bu Theresia dari Paroki Ijen Malang.
Foto: Para peserta rombongan.
Baca juga: Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia berlangsung aman dan lancar, KWI bilang terimakasih (8)
