PERINTAH utama hidup Kristen ialah mengasihi Tuhan dan sesama. Meski hukum ini jelas, masih sering mengundang pertanyaan. Seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus, “Siapakah sesamaku manusia?” (Lukas 10:29). Lalu, Yesus menceritakan tentang seorang korban perampokan (Lukas 10:30-36).
Salah satu konsekuensi hukum kasih ialah belas kasihan (Lukas 10:37). Mengapa belas kasihan? Karena belas kasihan menuntut pengertian dan kepekaan terhadap orang yang membutuhkan pertolongan seperti kisah dalam Lukas 10:25-37 di atas. Banyak sekali situasi dan kejadian yang mengundang orang untuk berbelas kasihan.
Berbelas kasihan itu suatu tantangan besar. Mengapa? Karena itu menyangkut orang yang merasa berada pada posisi kuat dan benar. Mereka secara tidak sadar merasa berhak mengadili atau menghukum.
Persoalannya, tidak ada seorang pun berhak menghukum sesamanya. Yesus bersabda, “Janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum.” (Lukas 6:37).
Apa alasannya? Karena hukuman yang orang terapkan pada sesama akan dikenakan padanya juga. Bukankah orang yang menghukum itu juga memiliki kesalahan dan membutuhkan belas kasihan Tuhan?
Namun, ada alasan yang lebih mendasar lagi, yakni berbelas kasihan itu menjadi jalan mencapai hidup yang utuh dan sempurna (Lukas 6:36). Hanya dengan mengasihi dan berbelas kasihan kepada sesamanya, orang akan mencapai tujuan akhir hidupnya.
Berbelas kasihan itu bukan hanya tindakan yang mengarah pada orang lain, melainkan juga kepada diri sendiri. Yesus bersabda, “Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” (Lukas 6:38).
Dengan kata lain, berbelas kasihan itu tidak pernah merugikan seseorang. Sebaliknya, itu akan mendatangkan banyak berkat. Semakin sering orang berbelas kasihan, semakin banyak berkat yang diterimanya. Pengalaman hidup nyata menggarisbawahi hal itu.
Jadi, mana yang akan kita pilih? Menghukum dengan konsekuensi akan menerima hukuman atau berbelas kasihan sehingga mendapatkan belas kasihan dan makin mendekati hidup yang sempurna?
Senin, 26 Februari 2024
Albherwanta O.Carm