Apa Sih Maumu?

0
365 views
Jangan ragu dalam menentukan arah

Bacaan 1: Yes 48:17-19

Injil: Mat 11:16-19

Masih ingat kejadian waktu anak-anak usia balita. Kami berencana mau pulang kampung naik kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta. Petang itu, sambil menunggu kereta datang kami duduk-duduk di ruang tunggu dan si kecil nangis tidak berhenti.

Istri coba memberi susu namun ia menolak, lalu coba dikasih makan tetap menolak dan menangis. Aku mencoba bantu dengan menggendong ajak jalan-jalan, tetap masih menangis. Kami sampai habis akal dan tidak enak semua orang memandang.

Dalam hati aku berkata kepada anak kami: “Apa sih maumu nak?”

Begini salah, begitu salah.

Dalam perikop injil hari ini Tuhan Yesus menantang sikap bangsa-Nya yang masih menolak keilahian-Nya.

Mereka memandang Yohanes Pembaptis yang hidup secara prihatin (puasa) untuk mempersiapkan pertobatan bangsanya sebelum menyambut Mesias, dikatakan sebagai kerasukan setan.

Memandang Yesus yang penuh sukacita (selalu mengadakan perjamuan makan) memanggil mereka yang dianggap pendosa, dikatakan sebagai si rakus, pemabuk dan sahabat pendosa.

“Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.”

Tidak jelas apa maunya dan membingungkan.

Padahal Nabi Yesaya telah menubuatkan agar mereka mau mengenal dan memahami Allah, supaya mendapatkan hidup sejahtera.

“Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.

Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya; nama mereka tidak akan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku.”

Kadang manusia memang membingungkan, tidak jelas apa maunya. Saat musim panas maka ingin ada hujan, saat musim hujan maunya ada panas.

Sikap tegas terkadang diperlukan terutama saat mengambil keputusan tertentu. Dengan ketegasan, kamu bisa terfokus pada satu tujuan, menghindari sikap bimbang dan ragu-ragu.

Pesan hari ini

Apakah kamu juga masih bingung dan belum mengenal Yesus adalah Tuhan?

Putuskan apa sikapmu, mau ikut Yesus atau menolak-Nya.

“Bersikap tegas dalam hidup membuat tujuan hidupmu lebih terarah.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here