Apa yang Aku Cari?

0
Yesus dan para muridNya.

Minggu, 14 Januari 2024

  • 1 Sam 3:3b – 10.19.
  • Maz. 40: 2. 4. 7-8. 8-9.10.
  • 1 Kor 6:13c-15a. 17-20.
  • Yoh 1: 35-42

MENJALANI kehidupan di dunia ini memang butuh usaha. Ketika memiliki tujuan tertentu, maka harus disertai dengan berbagai upaya untuk dapat meraihnya. Namun tidak sedikit orang yang bekerja terlalu keras, sampai melupakan hal-hal yang sebenarnya lebih bernilai.

Perlu diingat bahwa hidup tidak hanya tentang mencari harta. Masih ada banyak hal lainnya yang harus dilakukan untuk memperkaya hati dan pikiran.

Mungkin bukan hanya saya, yang bertanya-tanya tentang apa sebenarnya yang kita cari dalam kehidupan ini? Apa tujuan yang sebenarnya ingin saya raih? Konsekuensi apa saja yang akan terjadi, jika saya sudah meraih itu semua?

“Sebuah keluarga mengajak anak-anaknya pindah ke kota lain,” kata seorang ibu. “Mereka merasa susah tinggal di kota itu, merasa tidak banyak teman,” lanjutnya.

“Keluarga tersebut selalu ribut dengan tetangga, hingga membuat mereka tidak merasa krasan,” ujarnya.

“Namun ketika pindah ke tempat lain pun, baru setahun, sudah tidak cocok dengan tetangga kiri kanan,” sambungnya. “Tabiat dan karakter keluarga tesebut yang mudah ribut dengan tetangga dan orang lain, hingga di mana-mana merasa ditolak,” sambungnya.

“Mereka sangat temperamental, tidak bisa menahan diri dan merasa paling benar serta omongannya kasar,” tegasnya.

“Mereka mencari tenang dan damai, namun tidak kunjung ditemu. Itui karena tenang dan damai itu bukan ditentukan oleh orang lain, namun juga dari sikap dan perilaku pribadi mereka sendiri,” tegasnya.

“Damai dan sukacita itu buka pemberian namun perjuangan dalam menata hati, pikiran dan perasan,” paparnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka:

“Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya: Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?”

Setiap orang tentu berharap bertemu dengan sosok yang tepat agar dapat membantunya untuk sampai kepada kesejatian hidupnya. Hidup yang diwarnai damai dan kebahagiaan.

Injil hari ini mengungkapkan secara implisit kerinduan para murid untuk bertemu dengan Sang Guru. Panggilan Yesus atas murid-murid demi kepentingan Kerajaan Allah.

Mereka menemukannya dalam diri Yesus sebagai Guru Sejati. Mereka pun tinggal dan belajar bersama-Nya, mengikuti dan melakukan apa yang dikatakan-Nya.

Sebagai pengikut Yesus, Sang Guru kita dipanggil untuk tinggal bersama-Nya, agar kita lebih mengenal Yesus dan semakin sadar untuk melakukan kehendak-Nya.

Pengenalan kita akan Yesus dan terlebih kesediaan kita dalam melakukan kehendak-Nya adalah hal yang sangat penting untuk mencapai aktualisasi diri, yakni menjadi manusia yang sejati.

Di dalamnya, kita bisa menemukan kisah indah bersama Yesus, yang kita kisahkan dalam kebersamaan kita, yakni dengan mencintai sesama.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah yang aku cari dalam hidup ini?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version