Home RESENSI FILM “Astérix et Obélix: Au Service de Sa Majesté”, Inggris Minta Perancis Bantu...

“Astérix et Obélix: Au Service de Sa Majesté”, Inggris Minta Perancis Bantu Usir Romawi

0

asterix-et-obelix-au-service-de-sa-majesteSEJARAH mencatat pernah terjadi perang 100 tahun antara Gallia dan Britannia, dua nama Latin untuk menyebut dua negeri besar bernama Perancis dan Inggris ini. Namun, dalam film komedia khas Perancis ini, tiba-tiba saja Britannia rela minta bantuan Gallia untuk mengusir pasukan Romawi yang mulai bercokol di Inggris guna mendongkel Ratu Cordelia (Cathérine Deneuve).

Tugas minta bantuan itu diserahkan pada Jolitorax (Guillaume Gallienne) hingga kemudian sampailah orang penting di Imperium Britannia ini ke Galia menemui Asterix dan Obelix (Edouard Baer dan Gérard Dépardieu). Misinya jelas, minta agar mereka sudi membantu Britannia mengusir pasukan Romawi pimpinan Julius Caesar (Fabrice Luchini) yang gila kuasa, hormat, dan bernafsu merebut wilayah.

Dalam perjalanan dari Gallia menuju Britannia itulah, aneka tuturan comedian olok-olok bermunculan. Terutama setelah mereka bertemu dengan gadis ningrat bernama Ophélia (Charlotte Lebon) dan demang perempuan yang super heboh bernama  Miss Macintosh (Valérie Lemercier).

Dari nama-nama ini saja, sudah kelihatan bagaimana sutradara Perancis ini memakai idiom-idiom konyol untuk menertawakan Inggris sekaligus Romawi.

Kekonyolan terus saja bermunculan, apalagi setelah rombongan ini ‘kemasukan’ tamu tak diundang bernama Pindépis (Atmen Kelif) yang keranjingan harus tetap membawa tanaman teh.

Yang terjadi selanjutnya ya rentetan kelucuan dan kekonyolan. Apalagi ketika pasukan Viking dari Utara (kawasan Scandinavia) datang membantu pasukan Romawi untuk mengenyahkan pasukan Inggris berikut duet badut tangguh dari Galia ini.

Boleh dibilang, komedi khas Perancis memang beda selera dengan Hollywood. Kali ini, kelucuan tidak saja muncul dari adegan-adegan banyolan. Lebih dari itu adalah gaya Perancis yang suka urakan mempermainkan kata-kata untuk mengejek ‘musuh bebuyutan’ mereka dalam soal tradisi: Inggris.

Kekakuan dalam hidup serba mengikuti protocol khas Inggris dijadikan ledekan tanpa ampun dalam film ini. Termasuk, misalnya, ketika tiba-tiba saja minum teh yang aslinya datang dari Asia menjadi menu utama Kerajaan Inggris untuk mengganti kebiasaan mereka minum air panas bercampur susu.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version