Bacaan 1: Bil 24:2-7. 15-17a
Injil: Mat 21:23-27
Atheis praksis bisa dimaknai, orang-orang yang mengaku beragama tetapi dalam hidupnya kadang malah menganggap “seolah-olah” Tuhan itu tidak ada. Mengakui kuasa Tuhan yang dahsyat namun dalam prakteknya, Tuhan sering ‘dicuekin’ dan pergi ke dukun.
Saat terjebak masalah, kadang seseorang malah meragukan kuasa Tuhan dan mulai mencari “kuasa ilah” yang lain.
Mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, tetapi dalam praksisnya punya tuhan lain.
Kuasa kadang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Namun, oleh kuasa yang dimiliki seseorang maka ia pun dibatasi oleh kuasanya tersebut. Sehingga, ketika seseorang dianggap melakukan sesuatu yang melebihi kuasanya, ia akan dipertanyakan oleh pihak lain.
Injil hari ini menampilkan gambaran tersebut diatas.
Para imam kepala merasa bahwa merekalah pihak yang paling berwenang dalam urusan agama dan Tuhan. Pihak lain yang mengaku mendapat kuasa ilahi maka akan dipertanyakannya.
“Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?”
Mereka mengaku sebagai pemimpin agama namun tidak mampu melihat kuasa ilahi yang dimiliki Tuhan Yesus. Atau bisa jadi pura-pura tidak tahu, semacam “atheis praksis” tadi.
Jelas para imam kepala takut tersaingi oleh orang lain yang punya kuasa ilahi melebihi mereka. Keserakahan kuasa duniawi membutakan seseorang terhadap kuasa ilahi Tuhan Yesus, sehingga Ia kadang “tidak dianggap”.
Padahal, Tuhanlah yang memberi setiap orang kehidupan. Keserakahan kuasa duniawi hanyalah mendatangkan petaka bagi manusia.
Sebanyak tiga kali, Bileam disuruh oleh Raja Moab yaitu Balak bin Zipor untuk mengutuki bangsa Israel. Namun oleh kuasa Roh Allah yang menghinggapinya, tujuannya dibelokkan-Nya. Dari mengutuki menjadi memberkati bangsa Israel.
Kuasa Allah memang tidak tertandingi oleh siapapun, termasuk para imam kepala dan Bileam.
Pesan hari ini
Apakah saya kadang masih melakukan “atheis praksis’? Menganggap Tuhan tidak ada, saat mengalami kesusahan?
“Tidak ada atheis di pesawat terbang yang sedang mengalami ‘turbulensi’.”