Ayah

0
264 views
Ilustrasi - Bapak dan anaknya. (Ist)

Puncta 12.10.23
Kamis Biasa XXVII
Lukas 11: 5-13

Di matamu, masih tersimpan selaksa peristiwa.
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu.
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras.
Namun, kau tetap tabah. Hm… mm… hm… mm…

Meski napasmu kadang tersengal memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan.

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini.
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan.
Bahumu yang dulu kekar legam terbakar matahari,
Kini kurus dan terbungkuk. Hm… mm… hm… mm

Namun, semangat tak pernah pudar,
Meski langkahmu kadang gemetar. Kau tetap setia.

Ayah, dalam hening sepi, ku rindu untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan.
Anakmu sekarang banyak menanggung beban.

Lagu yang sangat menyentuh itu dilantunkan oleh Ebiet G. Ade, penyanyi balada yang terkenal pada eranya.

Dia menggambarkan kasih sayang seorang ayah dengan perjuangan keras untuk kebahagiaan anaknya.

Ayah yang mengasihi selalu siap sedia dan rela berkorban bagi anaknya. Kebahagiaannya adalah jika anaknya bisa berhasil dalam hidupnya. Untuk itu dia berjuang demi masa depan anaknya.

Dalam Injil Yesus menggambarkan Allah sebagai Bapa yang baik dan murah hati. Tidak ada Bapa yang tega melihat anaknya menderita sengsara.

“Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur?” kata Yesus memberi perumpamaan.

Jadi, jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.

Begitulah Allah digambarkan sebagai Bapa yang murah hati.

“Mintalah, maka kamu akan di beri; carilah, maka kamu akan mendapat; ketulkah, maka pintu akan dibukakan bagimu,” nasehat Yesus kepada kita. Sudahkah kita meminta kepada Bapa yang sangat murah hati itu?

Pagi-pagi sarapan secuil roti,
Dinikmati bareng secangkir kopi.
Allah Bapa sangat murah hati,
Ia mengasihi kita tanpa terkecuali.

Cawas, mintalah, kamu akan diberi…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here