ASIAN Youth Day (AYD) atau Hari Orang Muda Asia ke-7 akan diadakan di Indonesia, dan terkhusus lagi di Yogyakarta (Keuskupan Agung Semarang) pada tanggal 30 Juli sampai 6 Agustus 2017. Tema AYD tahun 2017 ini adalah Joyful Asian Youth! Living the Gospel in Multicultural Asia.
Asian Youth Day adalah perjumpaan orang muda Katolik se-Asia. Acara ini diselenggarakan tiap tiga tahunan dan dihadiri sekira seribu sampai tiga ribu Orang Muda Katolik (OMK) perwakilan dari berbagai negara di Asia. Dalam AYD ini diadakan berbagai kegiatan untuk menumbuhkan semangat pewartaan di kalangan OMK Asia.
Pastor Moderator Komisi Kepemudaan Kevikepan Surakarta Keuskupan Agung Semarang (KAS) Rama Romualdus Subyantara Putra Perdana Pr saat Kolasi Kevikepan Surakarta di Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri, Rabu (24/5/2017), menjelaskan, ada dua kegiatan besar dalam AYD 2017 ini.
- Pertama, Days In Diocese (DID) atau live in di sejumlah paroki di beberapa keuskupan di Indonesia. DID ini berlangsung dari Minggu, 30 Juli sampai Rabu, 2 Agustus 2017.
- Kedua, communal meeting di Yogyakarta dari Rabu, 2 Agustus sampai Minggu, 6 Agustus 2017.
Ada 11 Keuskupan di Indonesia yang akan digunakan untuk DID, yaitu Keuskupan Palembang, Bogor, Bandung, Jakarta, Purwokerto, Malang, Surabaya, Semarang, Pontianak, Makassar, dan Denpasar.
Khusus untuk Keuskupan Agung Senarang, ada tiga paroki yang akan digunakan untuk DID, yakni Paroki Santo Thomas Rasul Bedono (Kevikepan Semarang), Paroki Santa Maria Lourdes Sumber (Kevikepan Kedu), dan Paroki Roh Kudus Kebonarum (Kevikepan Surakarta).
Sedang peserta DID di KAS ini berasal dari KAS (sendiri), Korea, Laos, Bangladesh, dan Pakistan
“Paroki-paroki yang dipilih diharapkan dapat memberi pengalaman multikultur-multireligion kepada para peserta AYD,” kata rama.
Paroki Kebonarum terima delegasi Korea, Bangladesh, Pakistan
Pastor rekan di Paroki Wonogiri ini menjelaskan, rangkaian kegiatan DID di Paroki Kebonarum berupa penyambutan kedatangan peserta (yang diperkirakan dari siang hingga sore) dan perkenalan dengan keluarga pada hari Sabtu, 29 Juli 2017.
Sedang kegiatan hari Minggu, 30 Juli 2017 yakni Misa Syukur live in di Lapangan Bunder (Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten) yang mengundang umat se Kevikepan Surakarta (pukul 10.00 – 12.00), makan siang bersama (pukul 12.00 – 13.00) dan Gelar Budaya Lintas Iman “Srawung Asih” (pukul 13.00 – 16.00).
Sementara pada hari Senin, 31 Juli 2017, peserta DID direncanakan akan mengikuti kegiatan exposure di sembilan lokasi yaitu penambangan pasir Gunung Wijil, penambangan pasir Kaliworo, perburuan air di balik pasir Kali Krasak, reklamasi di Alas Gentungan, reklamasi di Sidomuluk, kunjungan ke pengrajin gamelan, srawung dengan Komunitas Hindu, kunjungan ke pengrajin kurungan bambu, dan melihat elektrolisa air hujan atau alkali dari pagi hingga siang.
Pada hari itu juga peserta DID akan belajar gamelan di masing-masing zona (3 zona) pada siang hingga sore, serta dinamika keluarga atau kegiatan lingkungan (jika ada) pada sore hingga malam.
Pada Selasa, 1 Agustus 2017, peserta DID akan rekreasi bersama di Sapu Angin atau berdinamika bersama membuat bingkai kegiatan selama live in pada pagi sampai siang, pentas gamelan di Pendopo Surowono pada siang sampai sore, dan dinamika keluarga atau lingkungan pada sore hingga malam.
Selanjutnya pada Rabu, 2 Agustus 2017 pagi, peserta DID berpamitan dan kemudian berangkat ke Yogyakarta.