1 Yoh 4:11-18 dan Mrk 6:45-52
Beberapa poin penting untuk direnungkan dari bacaan Injil hari ini:
Hidup ini adalah sebuah pelayaran, menyeberang dari satu tepian ke tepian yang lain dari kehidupan ini. Yesus memberi perintah agar kita bertolak ke seberang.
Mesti ada mutasi, keluar dari situasi lama, cara hidup lama kepada cara hidup dan situasi baru. Tapi untuk mencapai tujuan itu tidak mudah.
Ada badai yang siap menghadang langkah perjalanan dan biduk yang sedang mengarungi samudera kehidupan ini. Kadang kita merasa kalah, putus asa, mau mati rasanya. Itulah situasi batas kita.
Di tengah situasi batas itu, Tuhan selalu hadir untuk melepaskan kita dari badai yang sedang mengamuk. Tapi yang menjadi soal adalah kita sering justru tidak menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita kira hantu.
Dalam kebuntuan itu, Tuhan Yesus tetap memperkenalkan diri-Nya: “Tenanglah. Aku ini, jangan takut.”
Hanya mereka yang hatinya terbuka yang akan menyadari kehadiran Tuhan dan menerima Tuhan masuk dalam biduk kehidupannya.
Badai pasti berlalu. Banyak persoalan hidup sering datang seperti badai. Kita tidak bisa kuat bertahan dalam badai ini. Tuhan tidak mau biduk kehidupan kita karam dan tenggelam ditelan badai.
Tuhan selalu hadir mengurai benang kusut kehidupan, dan menghentikan badai yang menerpa biduk kita.
Mari kita membiarkan Yesus masuk dalam biduk kehidupan kita. Jika Yesus hadir, badai pasti berlalu. Asal ada iman dalam kepingan hati kita untuk percaya dan beriman kepada Yesus Kristus Raja Alam Semesta.
Di tengah cuaca ekstrim ini, kita mohon perlindungan dan berkat dari Tuhan Yesus. Bersama dan dalam Yesus, badai pasti berlalu.