Bagaikan Bejana

0
26 views
Iustrasi: Bejana tanah liat. (ist)

Puncta 8 September 2024
Minggu Biasa XXIII
Markus 7: 31-37

LAGU rohani di bawah ini menggambarkan bagaimana Allah membentuk diri kita:
Bagaikan bejana siap dibentuk. Demikian hidupku di tangan-Mu
Dengan urapan kuasa Roh-Mu. Ku dibaharui selalu
Jadikan ku alat dalam rumah-Mu. Inilah hidupku di tangan-Mu
Bentuklan sturut kehendak-Mu. Pakailah sesuai rencana-Mu.

Kita ini seperti bejana tanah liat yang dibentuk oleh Tuhan menjadi ciptaan-Nya. Tangan Sang Pencipta itu membentuk, mengolah dan membuat kita menjadi sebuah bejana yang indah dan berguna.

Di dalam bacaan Injil hari ini, Yesus melakukan penyembuhan dengan tindakan aneh. Yesus memisahkan orang yang gagap dan tuli dari orang banyak, sehingga mereka sendirian.

Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata.”, artinya: Terbukalah.

Tindakan Yesus itu seperti seorang tukang periuk yang memperbaiki bejana yang pecah dan rusak. Tindakan Yesus mengingatkan kita pada kisah penciptaan manusia pertama. Manusia diciptakan dari debu tanah.

Komentar orang banyak , “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”

Hal ini mengingatkan bahwa apa yang dilakukan Allah dalam kisah penciptaan sungguh amat baik. “Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh sangat baik”

Kisah penciptaan itu terus berlangsung sampai sekarang. Kita ini sekarang sedang dibentuk oleh Tuhan. Dengan berbagai macam pengalaman jatuh bangun, gagal sukses, suka dan duka, Allah sedang membentuk kita.

Sebagai orang lemah, rapuh dan mudah hancur, kita ada di tangan Tuhan. Mari kita siapkan diri untuk dibentuk sesuai dengan rencana-Nya.

Rencana Tuhan pasti yang terbaik bagi kita walau kadang terasa sakit dan penuh dukacita.

Mari kita jadikan hidup kita pujian kemuliaan bagi Tuhan, sehingga banyak orang akan bersukacita dan memuji Tuhan.

Orang yang diselamatkan tadi langsung mewartakan kegembiraan sehingga banyak orang kagum dan tercengang. Banyak karya Tuhan bagi kita, mari kita wartakan dengan gembira.

Waduk Gajah Mungkur banyak ikan,
Ditangkap warga dijadikan santapan.
Tidak ada hal yang membahagiakan,
Selain bisa mengasihi sesama dan Tuhan,

Wonogiri, bentuklah aku ya Tuhan
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here