Bagaimana Meredakan Topan Kehidupan?

0
37 views
Ilustrasi -- Yesus dan para murid di laut di tengah angin ribut- romanmiscellany

INJIL hari ini bercerita tentang para murid, Yesus, dan perahu. Pusat kisahnya adalah Yesus, karena tujuan injil Markus adalah memperkenalkan Yesus.

Bagaimana Markus memperkenalkan Yesus?

Yesus mengajak para murid-Nya bertolak ke seberang, naik perahu. Ketika topan dahsyat mengamuk dan air menyembur masuk, Yesus tidur di buritan. Lalu, mereka membangunkan Dia dan Dia membuat angin itu reda.

Markus menyimpulkan kisahnya dengan suatu pertanyaan: “Siapakah sebenarnya orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?” (Markus 4:41).

Jawabannya kita temukan dalam bacaan-bacaan hari ini. Yesus tampil sebagai Tuhan yang berkuasa atas kekuatan alam.

“Siapa telah membendung laut dengan pintu, ketika membual ke luar dari dalam rahim? ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya; ketika Aku menetapkan batasnya, dan memasang palang dan pintu; ketika Aku berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan.” (Ayub 38:8-11).

Yesus melakukan itu semua.

Mazmur tanggapan menegaskan bahwa Tuhan membuat badai diam dan gelombang-gelombang laut menjadi tenang (Mazmur 107:28-29). Yesus tampil sebagai seorang nabi besar yang telah muncul di tengah-tengah kita sebagai pertanda Allah telah melawat umat-Nya (Lukas 7:16).

Apa yang dapat kita renungkan dari sabda Tuhan hari ini?

  • Pertama, Markus menggambarkan komunitas Kristen (Gereja) itu seperti perahu yang mesti menyeberangi danau.
  • Kedua, topan yang mengamuk itu adalah dunia yang menantang komunitas Kristen.
  • Ketiga, para murid yang takut itu melambangkan kita semua yang sering cemas menghadapi badai kehidupan.
  • Keempat, Yesus berada di dalam perahu dan meredakan topan dan danau. Yesus menyertai Gereja dalam menghadapi tantangannya.

Sabda Tuhan mengajar kita untuk menghadapi topan kehidupan. Kita ini perahu yang dibuat bukan untuk diikat di pantai, melainkan untuk mengarungi lautan. Kita adalah perahu yang mengarungi lautan bersama Tuhan yang berkuasa atas lautan dan topan. Karena itu, kita perlu memiliki iman kepada Tuhan.

Ketika menghadapi badai kehidupan, banyak orang bertanya, “Di mana Tuhan?”

Markus menjawabnya dalam kisah injil hari ini. Tuhan Yesus tinggal dalam perahu kehidupan kita.

Marilah mengarungi kehidupan bersama Tuhan Yesus yang sanggup meradakan topan kehidupan kita.

Minggu, 23 Juni 2024
HWDSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here