HANYA sedikit yang mengetahui keadaan jemaat Kristen awali. Sebagian besar kaum beriman tidak memahami sejarah awal Gereja.
Ada yang bisa dilacak dalam sejarah umum. Ada pula yang secara tidak langsung terbaca dalam injil, kisah rasul, dan surat-surat para rasul.
Bacaan injil hari ini (Matius 11:25-27) membantu memahami sedikit kondisi umat Kristen awali. Doa Yesus itu menunjukkan juga identitas mereka.
Mula-mula, agama Kristen itu tumbuh di kalangan masyarakat bawah; di antara para budak dan orang yang tertindas.
Gereja tumbuh tidak di kalangan kaum elit, baik dalam kekuasaan maupun ilmu pengetahuan.
Yesus berdoa kepada Allah, Bapa-Nya, “Ya Bapa, itulah yang berkenan pada-Mu.” (Matius 11: 26).
Pertama-tama, Gereja dan kaum beriman itu tumbuh sebagai karya Allah di kalangan kaum lemah dan tertindas. Namun, kekuatan Allah mengalahkan segala kekuasaan duniawi.
Kedua, ajaran Yesus itu bersifat umum (Katolik) dan tidak eksklusif. Itu pemberian dari Tuhan bagi semua orang. Hingga kini iman Kristen dipeluk oleh semua kalangan, dari yang kaya raya hingga yang miskin; dari kaum cerdik pandai atau intelektual sampai yang buta huruf.
Ketiga, bahwa mengenal Yesus dan Bapa-Nya itu merupakan anugerah Tuhan. Tidak seoeang pun dapat memperolehnya dengan kekuatannya sendiri (Matius 11:27). Yang diperlukan adalah sikap terbuka untuk menerimanya.
Di sinilah, kita sampai pada salah satu pesan terpenting dari Matius 11:25-27. Iman itu pemberian dari Tuhan yang hanya bisa diterima oleh mereka yang rendah hati.
Dari kalangan manakah aku berasal? Apakah dari golongan intelektual, kaum kaya, atau orang berpengaruh dalam masyarakat? Apakah aku ini orang miskin, tidak terdidik, dan kaum pinggiran? Semuanya tidak relevan. Beriman kristiani berarti bersikap rendah hati dan terbuka kepada Tuhan. Siap mengosongkan diri agar dipenuhi dengan rahmat ilahi.
Rabu, 19 Juli 2023