Bacaan 1: 1Tes 4:13-17
Injil: Luk 4:16-30
Dalam hidup pasti ada perjumpaan dan perpisahan karena memang tidak ada yang abadi. Perpisahan kadang memang menyedihkan dan ingin dihindari oleh setiap orang, terutama berpisah dengan orang-orang yang dikasihi.
Kematian adalah sebuah perpisahan selamanya dalam kehidupan di dunia. Meninggalkan kesedihan bagi yang ditinggalkan sebab ia tak akan lagi berjumpa dengan orang yang mati itu, selama sisa hidupnya di dunia.
Setiap orang pasti akan berjumpa dengan kematian dan tak bisa menghindarinya.
Bagi umat katolik, kematian bukanlah dukacita.
Kematian adalah sebuah pengharapan untuk berjumpa dan hidup secara abadi bersama Tuhan Yesus. Suatu kehidupan yang diimani menjadi tujuan akhir. Hanya lewat pintu kematianlah maka manusia bisa mendapatkan sukacita penuh, hidup bersama Kristus dan bertemu muka dengan-Nya selamanya.
Hal inilah yang diajarkan Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika. Menjawab kekuatiran jemaat tentang nasib orang-orang yang sudah meninggal.
“Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.”
Hidup dan tinggal bersama Yesus adalah penuh sukacita sebab tak ada lagi penderitaan di surga.
Hal ini sungguh bertolak belakang dengan orang-orang di Nazareth. Mereka malah mengusir Tuhan Yesus keluar dari kampung halaman-Nya itu. Tuhan Yesus ingin menghadirkan sukacita di Nazareth namun mereka menolak.
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.”
Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Pesan hari ini
Kematian bukanlah akhir hidup namun justru menjadi awal perjalanan hidup baru yang kekal penuh sukacita bersama Tuhan Yesus Kristus.
Sedih wajar namun jangan sampai dikuasai oleh kesedihan itu.
“Kematian merupakan ujung dari perjuangan, akhir dari kemenangan dan pintu dari kehidupan.”
thanks
Renungan ttg kematian