Bacaan 1: 2Kor 1: 1–7.
Injil: Mat 5: 1–12.
Geologist memiliki motto: “The present is the key to the past”.
Apa yang bisa kita lihat (fenomena geologi) saat ini bisa memberikan gambaran apa yang terjadi di masa lampau.
Dengan melihat singkapan lapisan batuan, seorang geologist mampu menceritakan proses terjadinya lapisan-lapisan batuan tersebut di masa lampau.
Dalam iman, yang terjadi adalah sebaliknya. “The present is the key to the future”, masa sekarang menjadi kunci apa yang akan terjadi (dialami) di masa (kehidupan) mendatang.
Setiap orang pasti ingin hidup bahagia, namun ternyata definisi bahagia sangat beragam. Berbagai pendekatan filsafat, agama, psikologi, dan biologi telah dilakukan untuk mendefinisikan kebahagiaan.
Orang terus berusaha mencari kebahagiaan menurut ukurannya sendiri dan menjadikannya sebagai tujuan hidup.
Hal ini tentu tidak mudah, sebab semakin mencari bahagia kadang malah akan menimbulkan ketidakbahagiaan.
Orang yang tidak memikirkan kebahagiaannya justru malah merasa bahagia.
Berusaha mensyukuri apa yang dimiliki seperti, keluarga, sahabat, serta menghargai hal-hal kecil dalam hidup, justru mungkin malah merasa bahagia.
Hari ini Tuhan Yesus mengajarkan arti bahagia, ada sembilan: miskin di hadapan Allah, berdukacita, lemah lembut, lapar dan haus akan kebenaran, murah hatinya, suci hatinya, membawa damai, dianiaya oleh sebab kebenaran, dicela dan dianiaya karena iman Kristus.
Itulah orang bahagia, sebab kelak dalam kehidupan selanjutnya akan mendapatkan kebahagiaan sejati di surga.
Tuhan Yesus berbicara tentang keadaan saat ini (present life) dan ganjaran dalam kehidupan mendatang (future life).
Tidak perlu kuatir dalam hidup, yang penting tetap mengandalkan Tuhan, maka Dia akan memberi kebahagiaan kekal.
Dalam setiap suratnya kepada jemaat, Rasul Paulus selalu memulai dengan rumusan “salam dan ucapan syukur” kepada Allah.
Sebab Tuhan selalu menjadi penghiburnya dalam setiap penderitaan yang dialami Paulus.
Paulus menderita karena Kristus, mewartakan Kabar Gembira dari Allah.
Namun justru dalam penderitaannya, ia merasa bahagia sebab boleh ikut serta menderita bersama Kristus.
Paulus sangat sadar bahwa penderitaannya belum seberapa dibandingkan dengan penderitaan Kristus.
Paulus juga merasa bahagia, karena jemaat juga turut merasakan penderitaan bersamanya.
“Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.”
Pesan hari ini
Syukuri kehidupan yang dimiliki, bahagianya orang lain tidak sama dengan bahagiamu. Tetap mengandalkan Tuhan sebab Dia-lah yang akan memberikan kebahagiaan sejati dalam kehidupan selanjutnya.
“Setialah dalam hal-hal kecil karena di situlah letak kekuatanmu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”