Bacaan 1: Kis 5:27-33
Injil: Yoh 3:31-36
SEBAGIAN orang Kristiani masih ada yang kesulitan memahami iman kristianinya, apalagi orang non kristiani. Bahkan pernah ada yang mengejek status keilahian Yesus sebagai Allah Putera.
“Kalau Yesus tu Anak Tuhan, lalu bidannya siapa?”
Sebuah pernyataan yang sangat menyakitkan bagi umat Katolik, namun kita diajarkan sabar menerima penghinaan.
Orang-orang di dunia memang hanya bisa berbicara dalam bahasa bumi. Manusia memang tak mampu memahami bahasa Tuhan yang dari atas. Maka, wajar banyak yang tak mampu memahami keilahian Yesus.
Dunia menjadi lambang bagi orang-orang yang menolak percaya pada Yesus, Sang Allah Putera.
Ada distingsi tajam yaitu gagasan atas dan bawah, terang dan gelap, percaya dan tidak percaya.
Semuanya terpusat pada pribadi Yesus yang datang dari atas dan Ia memberi kesaksian mengenai apa yang telah dilihat-Nya sebagai utusan Allah.
Percaya pada Yesus berarti menerima Allah Bapa dan kasih Bapa, memiliki dan menghayati hidup kekal.
Mendapat murka Allah berarti kehilangan hidup, kematian dan kegelapan yang merupakan buah dari ketidakpercayaan secara sengaja.
Bacaan injil hari ini merupakan lanjutan kisah Yesus dan Nikodemus. Meski dalam kegelapan malam dan percakapan yang tidak nyambung, sejatinya Nikodemus yang merupakan pemimpin agama Yahudi, anggota Sanhedrin melihat tanda-tanda kuasa ilahi Yesus.
Dengan bimbingan Roh Kudus, Petrus dan para murid mampu menterjemahkan bahasa Tuhan saat diutus mewartakan injil. Petrus mengulang pernyataannya bahwa ia dan para murid harus lebih patuh kepada Allah.
“Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.”
Demikian katanya kepada sidang Mahkamah Agama.
Para murid mendapatkan tekanan dari para pemimpin agama Yahudi agar tidak mewartakan Tuhan Yesus. Namun hal itu tidak mereka hiraukan.
Pesan hari ini
Membaca Kitab Suci sejatinya sedang berdialog dengan Tuhan dalam bahasa surga. Maka perlu bimbingan Roh Kudus agar mampu memahaminya.
Kita harus lebih taat kepada Allah daripada manusia.
“Dalam kasih karunia Kristus, seseorang hidup dalam ketaatan pada hukum Allah yang tertulis di hati. Memiliki Roh Kristus, berarti kita akan berjalan bersama-Nya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”