SURABAYA ke Ngawi –sama-sama berlokasi di Jatim—itu lumayan juga jaraknya. Bisa-bisa sekitar 3-4 jam perjalanan dengan mobil.
Namun, jarak tak menjadi kendala bagi segenap tim Relawan Kesehatan Paroki St. Marinus Yohanes di Kenjeran, Surabaya, untuk berbuat amal kebajikan.
Kali ini, mereka mendesain acara kegiatan bakti sosial alias baksos. Destinasi kegiatan ini adalah Stasi St. Paulus Kedungharjo, Mantingan, Ngawi. Mantingan adalah kota perbatasan antara Provinsi Jateng dan Jatim dengan lokasi sekitar 35 km dari Gereja St. Yosef Paroki Ngawi.
Tim kami membantu kelompok lokal di Mantingan, Ngawi yang mengadakan program kegiatan sosial yang sama.
Rukun Berbagi, Damai di Hati
Rombongan tim Relawan Kesehatan Paroki St. Marinus Yohanes dari Kenjeran, Surabaya, mengusung tema bertitel “Rukun Berbagi, Damai di Hati”.
Pelayanan kesehatan sudah dimulai sejak pukul 08:30. Penerima layanan Bakti Sosial ini adalah warga setempat yang datang dari Dusun Sukorejo, Semen, Jarak, Kedungmangu, Punukan. Juga umat dari Dusun Jatimulyo, Kedungmiri, dan Pule.
Bakti sosial ini melayani dua hal:yakni cek kesehatan dan pemeriksaan gratis, dan tukar murah paket sembako.
Cek dan pemeriksaan kesehatan
Layakan kesehatan ini dilayani oleh Tim Medis terdiri 25 orang anggota Tim Relawan Kesehatan Gereja St. Marinus Johanes, Kenjeran, Surabaya. Tim Relawan dari Surabaya terdiri 6 dokter, 3 apoteker, 3 admin, 6 asisten apoteker, dan 8 petugas sembako.
Hadir juga beberapa tenaga medis Paroki St Yosef Ngawi dan dari Mardi Lestari Sragen antara lain Sr. Birgita dan Sr. Veronika.
Cek kesehatan dan Ppemeriksaan gratis melayani 215 pasien. Delapan orang dokter terlibat aktif di sini yakni dr. Gani, dr. Nugroho, dr. Sandra, dr. Lina, dr. Fredy, dr. Diana, dr. Ita, dan dr. Louis. Apoteker adalah Bu Fauna, dan Bu Citra.
Bingkisan sembako
Paket sembako telah disediakan oleh Perkumpulan Sosial (Persos) Hwa Ind Alumni Kolese Santo Yusuf (Kosayu) Malang. Tersedia sebanyak 250 paket bingkisan sembako yang masing-masing terdiri dari 5 kg beras, 1 lt minyak, dan 1 kg gula. Per bingkisan itu “dibeli” hanya dengan harga Rp 10.000,-.
Dari Persos Kosayu hadirlah Ibu Merry Taart yang aktif membantu proses penyerahan bingkisan sembako.
Sambutan hangat
Kegiatan bakti sosial ini berlangsung dalam semangat bekerjasama dengan aparat Pemerintah Desa. Dalam sambutannya yang mewakili Dusun Semen sekaligus mewakili Kades, Bapak Sutoyo mendukung kegiatan ini dan berharap bisa diadakan lagi di waktu mendatang. Ia menyatakan perlunya kerukunan antarumat beragama yang sudah terpelihara dengan baik selama ini agat tetap terus dijaga dan dipelihara.
Sambutan juga disampaikan oleh Ketua PSE Paroki St Yosef Frederikus Agus Yuli, Persos Bu Merry, dan dari Relawan STMJ Surabaya Bapak JA Dharsono yang menyapa kalangan dengan bahasa Jawa Krama Inggil.
Teman-teman Banser dari lokasi setempat juga ikut membantu pelaksanaannya.
Ketua PSE Patoki Frederikus Agus Yuli, atas nama Panitia Pelaksana, berterimakasih kepada pimpinan desa, warga setempat, para donatur dan tim medis yang hadir.
Misa sebulan sekali
Menurut Ketua Stasi Santo Paulus A. Priyanto (42 tahun), umat stasinya berjumlah sekitar 80 orang dari 40-an KK. Perayaan Ekaristi terjadi hanya sebulan sekali pada Minggu kedua. Pada hari Minggu biasa diadakan ibadat doa tanpa imam.
Pada pukul 13.00 diadakan misa di Gereja Stasi untuk umat dan para relawan. Misa dilakukan dengan campuran Bahasa Indonesia dan Jawa.
Dalam kotbahnya, Romo Nyoto Basuki Pr mengatakan bahwa saling membantu antarsesama itu amat penting.