PUJI syukur, kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya kami bisa melaksanakan kegiatan bakti sosial ini sehingga terlaksana dan tersalurkan langsung kepada masyarakat.
Pada hari Jumat, 8 Desember 2017 yang lalu, KMPKS Yogyakarta (Keluarga Mahasiswa/i dan Pelajar Katolik Sumatera Bagian Selatan) bersama kelompok organisasi dari BEM Universitas Sanata Dharma Yogyakarta melakukan kegiatan Bakti Sosial untuk masyarakat yang beberapa pekan yang lalu mengalami musibah bencana alam banjir dan tanah longsor.
Kegiatan bakti sosial tersebut kami laksanakan di Dusun Kwangen Lor/Klanthing, RT 08/ RW 05, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu , Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
KMPKS Yogyakarta dan BEM USD
Semua anggota dari KMPKS Yogyakarta dan BEM Universitas Sanata Dharma yang akan terlibat dalam kegiatan tersebut sudah berkumpul di Visma Vijaya Praya SCJ pada pukul 13.00 untuk melakukan briefing dan persiapan-persiapan lainnya.
Total anggota KMPKS dan BEM Universitas Sanata Dharma ini berjumlah 11 orang, 7 orang perempuan dan laki-laki 4 orang. Semua anggota memakai baju organisasi masing-masing. Semua yang terlibat dalam acara tersebut kemudian berangkat menuju lokasi yang akan kami berikan sumbangan.
Kami melakukan perjalanan dari kota Yogya menuju lokasi memakan waktu sekitar dua jam perjalanan. Begitu tiba di SMP Negeri 3 Semanu, kami dijemput oleh salah satu penjaga posko relawan yakni Ibu Ririn. Ia menunjukan dimana letak posko tersebut berada.
Barang-barang yang kami bawa untuk disumbangkan yaitu mie instan, pampers, baju bekas dan celana yang masih layak pakai, perlengkapan sekolah, obat-obatan. Kami juga mendapatkan bantuan dari donatur yang berbaik hati untuk menyumbangkan sedikit rezekinya untuk para korban bencana alam ini berupa beberapa buah kasur dan beberapa buah kompor yang mana bisa sangat bermanfaat untuk membantu kehidupan masyarakat setelah terkena musibah kemarin.
Langsung kerja
Agenda dimulai setelah kami sampai adalah mengangkut barang-barang yang akan disumbangkan untuk diletakkan ke dalam rumah posko relawan yang dibantu dengan beberapa warga yang tinggal di sana.
Sebenarnya, rumah ini bukan posko relawan, melainkan inilah rumah salah satu warga yang juga terkena musibah yaitu Ibu Ririn.
Ibu Ririn masih merasa takut untuk kembali kerumahnya lantaran bencana banjir yang menimpa desa setempat dan Ibu Ririn masih tinggal di rumah saudaranya yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Kami dan beberapa orang lalu bergotong royong membawa barang-barang dan menata nya dengan rapi sehingga nantinya bisa dibagi secara merata kepada warga sekitar.
Setelah kami semua selesai mengangkut barang dan meletakkannya didalam rumah, kami beristirahat sejenak di dalam rumah tersebut sembari kami menunggu kedatangan Pak RT setempat dan kami disuguhi air minum aan makanan yang disediakan oleh warga. Kami berbincang-bincang dengan Ibu Ririn dan warga sekitar tentang bagaimana kejadian sewaktu banjir sampai semua kondisi kembali pulih seperti semula.
Setelah Pak RT datang, kami bersalaman dan sedikit berbincang tentang kondisi warga yanga ada di sana dan diajak Pak RT untuk mellihat kondisi rumah warga yang terkena banjir. Kami berjalan tidak cukup lama karena lokasi nya sangat dekat hanya dengan berjalan kaki saja. Setelah kami melihat kondisi rumah dan sekitarnya cukup memprihatinkan karena tembok bangunan rumah masih terlihat sangat basah dan di beberapa titik sudut terdapat tembok yang pecah-pecah akibat air yang masuk rumah warga, penghuni rumah tersebut juga mengatakan bahwa tembok ini ditendang juga hancur.
Kami juga melihat kondisi kandang ternak yang berada di dpn rumah salah satu warga yang terbalik akibat derasnya air yang masuk desa tersebut, beberapa perabotan rumah tangga dan perlengkapan tidur mereka pun banyak rusak serta sudah tidak bisa digunakan lagi karena terendam banjir. Sebagian besar warga terpaksa membakar kasur mereka karena sudah tidak layak untuk dipakai lagi karena terendam air dan lumpur. Warga juga tidak sempat menyelamatkan barang berharga lainnya yang ada di rumah.
Setelah selesai melihat kondisi warga, kami kembali ke rumah posko dan berbincang lagi dengan warga. Ibu Ririn menghubungi Pak RT agar datang lagi ke ruumah posko untuk penyerahan bantuan dari kami untuk warga yang ada di sana. Setelah penyerahan selesai, kami melakukan sesi foto bersama Pak RT, Ibu Ririn dan beberapa warga.
Selepas semua acara selesai, kami pun izin untuk pamit pulang dan kembali bersalaman kepada warga. Mereka mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas bantuan yang telah diberikan dan semoga bermanfaat dan membantu kebutuhan warga.