CATATAN Aksi Puasa Pembangunan Paroki Administratif Santo Paulus. Pringgolayan, Yogyakarta, tahun 2013.
Selamat! Proficiat!
Kepada seluruh umat paroki Santo Yusup Bintaran yang telah menjalani Retret Agung tahun 2013 ini dengan lebih baik lagi. Retret, sebuah kegiatan “berhenti”, agak “mundur” untuk melihat apa yang sudah diALAM–i sebelumnya, agar dapat dengan lebih baik melangkah ke depan. Agung, karena retret yang memang diadakan setiap tahun ini menggali habis-habisan pengalaman Beriman, yang pada tahun 2013 ini dipusatkan pada bagian hidup Berkarya-Bekerja.
Berkarya itu kegiatan membangun dunia. Ibu rumah tangga, pelajar, pensiunan termasuk di dalamnya.. Bekerja itu sama dengan berkarya namun secara khusus yang menghasilkan pendapatan. Bagaimana berkarya-bekerja menjadi wujud iman?
Rangkuman ini dibuat dari laporan pertemuan lingkungan yang mengalami dinamika peserta: Pertemuan 1 342 peserta dari 17 lingkungan; Pertemuan 2 397 peserta dari 19 lingkungan; Pertemuan 3 248 peserta dari 12 lingkungan; dan Pertemuan 4 292 peserta dari 15 lingkungan. Meskipun hanya berasal dari sebagian umat, kiranya cukup memberi gambaran suasana keseluruhan dari umat paroki administratif Pringgolayan. Maka, terimakasih kepada semua yang ikutserta dalam pertemuan lingkungan; anda menjadi bagian nyata pembentuk Gereja Pringgolayan..
Bagi umat yang tinggal di wilayah Pringgolayan, namun tidak ikut dalam pertemuan APP lingkungan, anda pun dapat menikmati laporan ini misalnya dengan menghayati “inilah sekian banyak berkat Tuhan dalam berkarya-bekerja dalam umat beriman se-paroki-ku”. Lalu, bersama dengan yang bukan umat Pringgolayan atau tidak tinggal di paroki Pringgolayan dapat juga mencoba-coba meneliti diri sendiri, misalnya dengan mengisi bagi diri sendiri, item-item yang di sini sudah ditampilkan hasilnya.
Pada awal Februari 2013, Mgr. J. Pujasumarta menyampaikan Surat Gembala Prapaska Keuskupan Agung Semarang 2013 (SGPKAS2013).
Hal mendasar diwartakan: “Sebagai umat beriman kita bersyukur, bahwa Allah terus bekerja untuk kesejahteraan dan kebahagiaan kita. Dalam karyaNya itu Allah melibatkan banyak orang agar cinta kasihNya dapat dirasakan secara nyata dalam kehidupan.” (SGPKAS2013).
Tak disadari
Dalam praktik sehari-hari mungkin tak disadari.
Ternyata, 73%-96% peserta APP meng-iya-kan bahwa karya-kerja dihayati dan dijalankan sebagaimana diajarkan Gereja sebagaimana dirumuskan dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) no 2427. Angka dalam kurung menunjuk (ya-ragu-tidak). Yang digarisbawahi menunjuk tiga jawaban ‘ya’ terbanyak.
Dengan berkarya-bekerja, saya, bertindak sebagai citra Allah (288-57-5); melanjutkan karya penciptaan Allah (300-40-3); menjalankan kewajiban hidup (326-19-2); menghargai anugerah dan talenta dari Sang Pencipta (340-11-1); ikut menyelamatkan (269-76-6); menerima jerih payah pekerjaan (327-24-10); ikutserta dalam karya penebusan (263-90-6); menunjukkan diri sebagai murid Kristus (301-54-5); memikul salib sehari-hari (282-45-18); kuduskan resapi dunia dg semangat Kristus. (287-63-8).
Bagaimana karya-kerja itu dilaksanakan?
Angka dalam kurung menunjuk jumlah jawaban (ya-kadang-tidak). Yang digarisbawahi menunjuk tiga jawaban ‘ya’ terbanyak.
· Saya bekerja: dengan rasa tanggungjawab (348-28-4);
· Sesuai bakat (223-103-48);
· Bekerja keras/fisik (183-154-49);
· dengan rajin (241-127-9);
· dengan tekun (278-88-8);
· dengan sistematis (222-123-32);
· secara rasional (262-93-20);
· dengan efisien (275-90-15);
· dengan pengharapan (306-52-22);
· dengan cintakasih (333-38-4);
· dengan sopan (325-49-2);
· dengan jujur (333-44-2);
· dengan ramah (305-63-2);
· dengan adil (254-119-6);
· dengan sabar (256-118-2);
· dengan teliti (249-122-8);
· dengan risiko tinggi (106-142-115);
· dengan ketrampilan khusus (198-111-68);
· dengan melibatkan orang lain (234-112-39);
· dengan diam-diam (55-100-220)
Allah mengikutsertakan manusia dalam aneka macam karya-kerja. “Kalau kita dipanggil dan diutus menjadi guru, karyawan, pedagang, pegawai kantor, pengusaha, ibu rumah tangga, tukang sapu dan profesi apa pun, harus disadari bahwa melalui pelayanan-pelayanan itu kita mewujudkan iman kita.” (SGPKAS2013)
Berdasarkan kerelaan untuk mengakui dan menunjukkan keanekaragaman wirausaha umat adalah: dagang aneka (28); dagang makanan (28); Jasa aneka (31); Peternakan pertukangan (7); Produksi aneka (3); Produksi Makanan (14).
Yang melaksanakan dalam skala kecil 76, menengah 14, lainnya 42. Keterlibatan dalam masyarakat terlaksana dalam: Dasawisma (14); Kelurahan (5); Aneka (15); kepengurusan RT (82); kepengurusan RW (23).
Semua itu menunjukkan bahwa Allah memang sungguh berkarya dan mengikutsertakan umat Pringgolayan dalam karya agungNya. Sudah sepantasnya “Kita bersyukur atas panggilan dan perutusan yang kita terima dari Tuhan. ….” (SGPKAS2013).
Namun, karena kesibukan, karena aneka tuntutan dalam karya-kerja, karena tantangan hidup, seringkali kita melupakan Dia dan lalu bertindak tidak sesuai dengan kehendakNya atau malahan melawan Dia. Dalam kerjasama dengan paroki-paroki se Kodya, mempersiapkan pelayanan sakramen tobat tanggal 11 Maret 2013, pertemuan lingkungan antara tanggal 4-10 Maret 2013 diisi dengan Ibadat Tobat. Dalam Ibadat Tobat itu umat bersama-sama memandang kepada Allah yang berkarya dan menyadari kembali bagaimana tanggapannya terhadap Allah dan karyaNya.
Sebagai umat yang sudah disucikan, dimurnikan, dilepaskan dari dosa, hidup dihayati sepenuhnya sebagai milik Allah. Karya-kerja, yang adalah bagian hiduppun juga milik Allah. Sudah selayaknya juga dipersembahkan kembali kepada Allah. “Melalui karya-karya dan pekerjaan-pekerjaan kita, kita ingin mempersembahkan diri kita kepada Tuhan yang telah memberikan segala kasih karuniaNya kepada kita. Dengan gembira kita senantiasa bertolak ke tempat yang dalam, agar seluruh hidup kita berbuah bagi banyak orang.” (SGPKAS2013). Buah-buah itu kita petik dari setiap pekerjaan yang kita jalani dalam ketekunan, kesetiaan dan kesabaran.” (SGPKAS2013)
Bersatu dengan Kristus Sang Kepala Tubuh, segala tantangan dan rintangan dalam karya-kerja pun siap untuk dihadapi. Artinya, siap untuk memikul salib. “Melalui pekerjaan-pekerjaan tersebut kita tidak hanya ingin mengupayakan berkat dan rejeki bagi kita, namun sekaligus kita ingin menyelaraskan seluruh kehidupan kita dengan misteri salib Tuhan. Rahmat yang kita terima dari salib Tuhan adalah penebusan atas dosa-dosa kita. Setiap pekerjaan yang kita jalani adalah juga salib kehidupan kita karena menghasilkan banyak buah bagi keluarga, sesama dan banyak orang lain di sekitar kita.
Sabda Yesus yang senantiasa kita dengar semakin meneguhkan kita, ”Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku” (Luk 9:23). “(SGPKAS2013). Kesadaran akan salib dalam karya-kerja dan aneka pengalaman dalam memikulnya sungguh mengagumkan. Kiranya hasilnya dapat diikuti secara bersambung mulai Paskah ke-3. (Bersambung)