YANG hari-hari ini banjir sepanjang bulan November 2021 ternyata bukan hanya di wilayah administratif gerejani Keuskupan Sintang di Kalimantan Barat.
Banjir skala massif memang telah melanda banyak permukiman penduduk di wilayah Kabupaten Melawi dan terlebih di wilayah Kabupaten Sintang dan Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Tapi, genangan banjir juga telah melanda sejumlah kawasan di Palangka Raya, Kalteng. Memang tidak semassif di wilayah Keuskupan Sintang, Kalbar.
Namun yang namanya banjir tetap saja manusia dibuat sengsara mendadak karenanya.
Lantaran telah terjadi banjir di mana-mana, maka kini daratan di sekitaran Kota Palangka Raya mendadak singkat telah berubah menjadi rawa.
Jalan darat langsung berubah menjadi “sungai”.
Dua suster Kongregasi SJMJ
Tak ayal, kunjungan dua orang suster anggota dewan pimpinan Kongregasi Suster Jesus Maria Joseph (SJMJ) yang hendak datang mengunjungi Komunitas SJMJ di desa Pir Butong, Palangka Raya, Kalteng, kali ini harus berlangsung di tengah suasana musibah banjir.
Kunjungan itu terjadi pada tanggal 18 November 2021.
Karena daratan sudah menjadi rawa dan jalan darat berubah jadi “sungai”, maka Provinsial Kongregasi SJMJ Sr. Vinsensia Siunta SJMJ dan Sekretaris Provinsi Sr Novike Sondakh SJMJ mau tak mau harus “rela” naik klotok alias sampan motor.
Bersama penduduk warga Palangka Raya, kedua suster SJMJ itu duduk manis di atas bangku klotok untuk bisa menyeberangi kawasan rawa-rawa dan “sungai” dadakan yang telah menggenangi Desa Pir Butong, Palangka Raya di mana ada Komunitas SJMJ.
Kredit: Kongregasi SJMJ via Sr. Fabiola SJMJ