Selasa, 23 Februari 2021
Bacaan I: Yes 55:10-11
Injil: Mat 6:7-15
“SAAT ini, saya sungguh kecewa dengan Tuhan,” kata seorang bapak
“Tuhan terlalu kejam dengan hidupku,” katanya lagi.
“Satu per satu orang yang aku cintai dan yang menjadi tempat labuhan hati, pergi meninggalkannya selama-lamanya,” katanya penuh kesedihan.
“Dulu waktu saya masih muda, Tuhan itu sangat baik. Apa pun yang saya minta dikabulkan, studi lancar, dapat pekerjaaan seperti yang saya dambakan, punya isteri yang baik, punya rumah, punya anak,” katanya sambil menerawang.
“Tapi sekarang semuanya berubah, Tuhan tidak lagi mendengar doaku. Bahkan untuk menyelamatkan orangtua dan anakku dari kecelakaan,” katanya.
Di dalam hidup bapak ini, seakan semua kebaikan Tuhan seakan sirna, karena duka yang menimpanya.
Bukankah kita seringkali melupakan kebaikan Tuhan atau orang yang dekat dengan kita karena kesalahan atau sesuatu yang tidak berkenan di hati kita.
Panas setahun dihapus dengan hujan satu hari.
Pantaskah kita marah dengan Tuhan? Jika semua yang baik diberikan pada kita dan pada suatu waktu ada bagian yang kita cintai diambil dari kita.
Doa kepada Tuhan itu bukan hanya semua yang kita inginkan terpenuhi dan Tuhan mengerjakan apa yang baik bagi kita.
Namun Tuhan juga ingin melihat sikap dan perilaku kita dengan sesama, dengan apa yang dikaruniakan Tuhan pada kita.
Tuhan ingin kita bertumbuh dalam kedewasaan beriman.
Tuhan Yesus menegaskan kepada kita, ”Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah begini:
“Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Amin.”
Bapa tahu apa yang terbaik bagi kita. Inilah hal mendasar yang perlu kita yakini dalam doa kita.
Dia adalah Bapa yang baik. Juga yang akan memberikan apa yang pantas kita terima dalam perjalanan hidup ini.
Mungkin kita pernah kecewa karena apa yang kita minta dalam doa secara khusus seakan tidak dijawab Tuhan.
Namun marilah kita juga melihat betapa banyak kebaikan dan pemeliharaan Tuhan kepada kita, meski tidak kita minta namun dikaruniakan kepada kita setiap hari.
Kemurahan hati Bapa tidak pernah berubah sampai kapan pun.
Apakah kita merasakan cinta Bapa yang begitu baik kepada kita?