Rabu, 5 Oktober 2022
- Gal. 2:1-2,7-14.
- Mzm. 117:1,2.
- Luk. 11:1-4.
DOA adalah cermin jiwa dan di dalamnya kita bisa melihat dan mengenali dengan jelas siapa diri kita.
Pada saat kita mengenal siapa diri kita, maka saat berdoa kita dituntun berserah pada kasih Allah dengan sikap merendahkan hati kita di hadapan Allah.
Merendahkan hati sebab kita adalah orang yang penuh dengan kelemahan dan ketidakberdayaan dan mudah jatuh dalam perbuatan jahat.
Allah itu adalah Bapa yang baik hati kepada kita dan senantiasa menawarkan kasih dan berkat-Nya kepada kita dalam situasi apa pun.
Sering kali dalam kehidupan ini, kita dihadapkan dengan banyak kebutuhan dan persoalan.
“Saya pernah mengalami situasi yang sangat gelap dalam perjalanan hidupku,”cerita seorang bapak.
“Isteriku sakit dan dirawat di rumah sakit lebih tiga bulan,” ujarnya.
“Waktu itu belum ada program jaminan kesehatan dari pemerintah,” lanjutnya.
“Saya benar-benar terpojok, uang mengalir deras untuk biaya perawatan,” sambungnya.
“Rasanya semuanya gelap dan sulit, antara keinginan menyelamatkan nyawa isteriku dan biaya perawatan yang setiap hari semakin bertambah,” katanya.
“Tabungan dan sangat menipis, sedangkan kondisi isteriku tidak kunjung membaik,” ujarnya.
“Malam itu, isteriku mengajak aku berdoa, dan dia ingin aku memimpin doa,” paparnya.
“Setelah membuat tanda salib, saya menyebut nama Tuhan, namun kemudian tenggorokan ini terasa tersekat, tidak ada lagi kata-kata yang keluar, kecuali air mata kami berdua yang mengalir tak henti,” kenangnya.
“Setelah beberapa saat, isteriku berucap, “Tuhan terima kasih, Kau anugerahkan dalam hidupku suami yang baik dan setia. Saya ingin mendampingi dia sampai kapanpun. Namun apa pun yang terjadi saya siap dan ikut kehendak-Mu.
Bukan apa yang saya inginkan yang harus terjadi namun kehendak-Mu yang terjadi dalam hidupku. Kemudian isteriku mengajakku doa Bapa Kami,”kisahnya.
“Mendengar doa isteriku, air mataku semakin tak terbendung, dan muncul ketakutan akan kehilangan dia,” ujarnya.
“Namun di lain pihak, semangat muncul untuk berjuang bersama isteriku,” lanjutnya.
“Keraguan dan kebimbangan hilang, bahkan kemudian banyak jalan seakan terbuka, bahkan kondisi isteriku semakin membaik,” sambungnya.
“Tuhan mendengar doa kami, dan sungguh pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat,” tegasnya.
“Keajaiban itu terjadi sebagai buah dari doa yang kami panjatkan. Isteriku sembuh bahkan di hatiku semakin menemukan damai dan cinta,” imbuhnya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu.
Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”
Allah Bapa kita, selalu menyediakan yang terbaik bagi kita. Allah dapat memberikan apa saja yang kita minta, tapi Ia memberikan yang terbaik sesuai dengan kehendak-Nya demi kebaikan dan keselamatan jiwa kita.
Allah yang memberi, membuka jalan, dan menyediakan yang terbaik bagi kita anak-anak-Nya selalu mengundang kita untuk percaya dan setia kepada-Nya.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku mencari kehendak Tuhan meski keadaan sulit dalam hidupku?
Saya sering sekali mendekati tuhan manakala kondisi yang tidak baik, saya sering memasrahkan diri ini kepada Tuhan terlebih disaat hati ini tidakaruan atau kondisi yang terjepit. Seperti kejadian pas kecelakaan mobil saya menabrak bus di depan karena bus tiba-tiba berhenti, kondektur bus sudah marah besar saya diam di mobil dan membuat tanda salib kemenangan Tuhan saya pasrahkan kondisi yang ada, setelah selesai berdoa saya keluar dari mobil dan kondektur bus itu bilang sudah gapapa trus bus itu pergi… Tuhan Yesus selalu mendampingi hidupku tak kenal waktu ???