Batu Penutup Kubur Telah Digulingkan

0
116 views
Yesus bangkit (ist)

SETELAH hari Sabat berlalu, tiga wanita, pagi-pagi benar, pergi ke makam, tempat jenazah Yesus dibaringkan (Markus 16:1-3). Mereka bermaksud mengurapi jenazah Yesus. Makam itu ditutup dengan batu besar.

Mereka bercakap-cakap dan bertanya, “Siapakah yang akan menggulingkan batu dari pintu makam bagi kita?” (Markus 16:3). Mereka tidak dapat menggulingkan batu itu.

Setibanya di makam, mereka melihat batu itu sudah terguling (Markus 16:4). Mereka dapat masuk ke dalam makam dan tidak menemukan Yesus, melainkan seorang muda yang mengenangkan jubah putih (Markus 16:5).

Apa yang kita baca dari kisah ini?

Pertama, batu besar yang menutup makam itu simbol yang memisahkan dunia orang mati dan dunia orang hidup. Batu pemisah itu tidak bisa digulingkan oleh manusia. Hanya Tuhan yang dapat menggulingkannya.

Dengan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus menyatukan kembali dua dunia itu. Manusia tidak lagi dipisahkan dari Tuhan oleh kematian, melainkan menjadi anak dari Allah orang-orang yang hidup (Lukas 20:38).

Kedua, ketiga wanita itu datang untuk mengurapi jenazah Yesus, karena mengira Yesus tetap tinggal dalam kubur. Tetapi, mereka berjumpa dengan pemuda yang berkata bahwa Yesus sudah bangkit dan tidak berada dalam kubur lagi (Markus 16:6). Kisah hidup Yesus dari Nazaret sudah selesai. Kini, Dia kembali dalam hidup mulia yang telah dimiliki-Nya sejak sebelum dunia dijadikan (Yohanes 17:24; 1 Petrus 1:20).

Malam ini, Gereja merayakan kemenangan Kristus atas kematian itu dalam perayaan yang terdiri dari liturgi cahaya, sabda, baptis, dan ekaristi.

Liturgi cahaya menyatakan Kristus sebagai cahaya dunia yang mengusir kegelapan (dosa dan kematian). Liturgi sabda mewartakan karya penciptaan (Kejadian 1:1-2;2), pembebasan dari Mesir (Keluaran 14:15-15:1), undangan untuk mencari Tuhan (Yesaya 55:1-11), dan ajakan untuk menyatukan diri dalam kematian Kristus (Roma 6:3-11).

Liturgi baptis mengingatkan bahwa kita telah diselamatkan lewat air pembaptisan seperti Tuhan membebaskan bangsa Israel lewat laut Merah (Keluaran 14:16.29-30). Dibaptis berarti hidup secara baru dalam Kristus (Roma 6:11).

Akhirnya, perayaan ekaristi terus menerus menghidupi para pengikut Kristus dengan kurban Kristus di altar. Inilah doa dan persembahan paling sempurna sepanjang masa, puncak dan sumber hidup kristiani yang sejati. SELAMAT PASKAH, Alleluia!

Sabtu, 30 Maret 2024
Alherwanta
Renalam 089/24

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here