Bacaan 1: Kis 16:11-15
Injil: Yoh 15:26 – 16:4a
Selama ini sering didengar ungkapan banyak orang yang kesulitan membagi waktu untuk melayani Tuhan, membaca Kitab Suci atau bahkan beribadah hanya karena sibuk bekerja. Orang tergulung hidupnya oleh pekerjaan.
“Maaf saya sibuk, ga sempat baca Kitab Suci.”
Pekerjaan memang penting namun bukan berarti tak ada waktu untuk Tuhan.
St. Benediktus dari Nursia mengatakan, tidak ada pemisah antara bekerja dan berdoa, sehingga keduanya seharusnya dilakukan bersamaan. Prinsip yang dikenal sebagai “ora et labora”, sehingga manusia dalam bekerja tidak boleh melupakan berdoa.
Lidia adalah seorang penjual “kain ungu” di Filipi yang berasal dari Tiatira (Turki saat ini), kota yang sangat jauh dan harus menyeberang lautan. Berlatar belakang budaya yang tidak mengenal Tuhan (kafir).
Meski kafir dan datang dari jauh untuk bekerja (menjual kain), namun Lidia tetap memberi waktu untuk mengenal Tuhan dan membuka hati kepada-Nya dengan selalu mendengarkan firman-Nya dalam ibadah Yahudi.
Sehingga Tuhan membuka hatinya dan lalu dibaptis oleh Paulus.
Tidak mudah saat itu menjadi pengikut Kristus, apalagi di Yunani. Selain dikejar-kejar oleh orang Yahudi diaspora maka orang-orang lokal Yunani juga mengejar dan menganiaya mereka. Agama Kristen dianggap sesat oleh orang Yahudi sehingga harus dibinasakan.
Tuhan Yesus sudah menubuatkan tentang hal itu.
“Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.”
Maka Tuhan Yesus akan mengirim Roh Penolong, Roh Penghibur, Roh Kebenaran yaitu Roh Kudus yang akan membantu seorang Kristen dalam bersaksi untuk-Nya.
Pesan hari ini
Tak ada istilah sibuk bagi seseorang untuk tetap berbakti kepada Tuhan. Dimana pun dan kapan pun dalam kesibukan kerja tetap harus ingat Tuhan, “Ora et Labora”.
Kita punya Roh Kudus yang akan memberi kekuatan membuka hati kepada Tuhan.
“Mencintai dunia itu wajar, asalkan jangan sampai cinta itu membuatmua mendurhakai Tuhan.”