Belajar Bermisi dari Tuhan Yesus

0
165 views
Ilustrasi - Sejarah Misi Gereja Katolik di Kaltim yang dimulai dengan kedatangan Pastor Antonio Ventimiglia di Banjarmasin, Kalsel. (Mathias Hariyadi)

KEMARIN kita membaca kisah tentang Yesus yang pulang ke kampung-Nya (Markus 6:1-6). Karena orang-orang sekampung-Nya menolak Dia, Yesus keluar dari sana dan berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar (Markus 6:6).

Hari ini, Yesus mengutus dua belas murid-Nya, pergi berdua-dua (Markus 6:7). Yesus ingin agar mereka mengalami daya dan kuasa Yesus. Ada empat pesan penting yang sebaiknya kita renungkan.

Pertama, Yesus memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat (Markus 6:7). Mereka menjalankan tugas dalam kuasa Yesus; bukan karena kekuatannya sendiri. Kedua, Dia berpesan supaya mereka tidak membawa bekal. Seperti Yesus, mereka mesti mengandalkan Tuhan yang memelihara para utusan-Nya.

Ketiga, Dia meminta supaya mereka tinggal di tempat mereka diterima. Tinggal bersama adalah kesempatan membagi rahmat Tuhan dan mengalami kebaikan dari orang lain. Akhirnya, bila mereka ditolak hendaknya pergi meninggalkan tempat itu. Yesus sendiri telah mengalaminya ketika para tetangga-Nya menolak-Nya (Markus 6:3).

Para utusan itu tidak berhak mengadili mereka yang menolak pewartaannya. Tugasnya adalah mewartakan bahwa orang harus bertobat (Markus 6:12). Tuhanlah yang akan memberkati mereka yang menyambutnya dan menghukum mereka yang menolaknya.

Lebih dari itu, Tuhanlah yang berkarya lewat mereka. Maka, mereka bisa mengusir setan dan menyembuhkan banyak orang sakit. Semua kuasa itu dari Tuhan. Karena itu, seorang utusan tidak boleh menonjolkan diri seolah-olah keberhasilannya berasal dari dirinya sendiri.

Gereja itu bersifat misioner. Hidup Gereja dan umatnya berpusat pada Yesus. Semua karya para pengikut Yesus mesti bersumber dari Yesus dan hasil karya Gereja perlu dipersembahkan kepada Tuhan Allah lewat Yesus Kristus (dalam perayaan Ekaristi).

Singkatnya, para murid Yesus, dalam hidup dan misinya, perlu belajar dari Tuhan Yesus. Dia senantiasa menyatukan Diri dengan Allah, Bapa-Nya yang mengutus-Nya dan menjadi andalan-Nya dalam bermisi ke dunia ini.

Kamis, 1 Februari 2024
Albherwanta O.Carm

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here