Belajar dari Nelson Mandela

0
0 views
Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela

Puncta 12 Desember 2024
Kamis Adven II
Matius 11: 11-15

PADA tanggal 5 Desember 2013, Afrika Selatan kehilangan seorang presiden yang telah mengubah peradaban bangsa itu. Dialah Nelson Mandela. Dia berjuang melawan Politik Apartheid yaitu pembedaan warna kulit.

Puluhan tahun kaum kulit hitam Afrika Selatan dijajah oleh orang Inggris dan Belanda. Mandela melawan politik yang diskriminatif dan menindas ini. Ia pernah dipenjara selama 27 tahun. Hidup dalam penderitaan dan penganiayaan.

Tahun 1994, ia terpilih menjadi presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan. Ia berjanji hanya akan memerintah selama satu periode.

Ia menciptakan dasar-dasar hidup bagi emansipasi, kesetaraan gender, demokrasi, hak asasi dan keadilan sosial.

Jejak perjuangannya diakui oleh dunia. Maka PBB menetapkan tanggal 18 Juli yaitu hari kelahirannya, sebagai Hari Internasional Nelson Mandela. Ia membuka jalan bagi para penerusnya agar membangun Afrika secara demokratis dan berkeadilan.

Hari ini Yesus memuji kehadiran Yohanes Pembaptis di tengah-tengah bangsanya. Yesus berkata; ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar dari padanya.”

Yohanes adalah perintis, pembuka jalan bagi Sang Juruselamat. Ia berjuang melawan kekuasaan Herodes. Yohanes mewartakan tentang kebenaran, keadilan dan hidup sosial yang benar.

Ia pernah dipenjara karena memprotes kelakuan Herodes yang melanggar norma moral. Yohanes mati dipenggal kepalanya.

Banyak orang diinspirasi oleh perjuangan Yohanes Pembaptis ini. Ada Gandhi, Mandela, Mother Teresa, Romo Mangunwijaya dan tokoh-tokoh yang lain. Mereka berjuang untuk kebebasan, keadilan dan kemanusiaan.

Marilah kita teruskan perjuangan mereka. Dunia masih membutuhkan pejuang-pejuang hak asasi manusia, keadilan dan kesetaraan.

Penindasan dan ketidakadilan masih ada dimana-mana. Jangan lelah bekerja bersama Tuhan demi memanusiakan manusia dengan martabatnya yang luhur.

Banyak pengamen jalanan,
menyanyi tanpa perasaan.
Berjuang untuk keadilan,
Menjunjung nilai kebenaran.

Wonogiri, mari berjuang bersama
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here