Belajar dari Santo Lukas

0
43 views
Santo Lukas, penulis Injil dan Kisah Para Rasul. (Ist)

HARI ini, Gereja merayakan Pesta Santo Lukas, pengarang Injil dan Kisah Para Rasul. Dia lahir di Antiokhia dan berprofesi sebagai dokter. Dia termasuk salah satu dari orang yang paling awal bertobat menjadi Kristen. Lukas adalah teman setia Santo Paulus dalam perjalanan misinya (2 Timotius 4:11). Dia menemani Paulus saat berada dalam penjara di Roma.

Injil Lukas menekankan keselamatan dan belas kasihan Tuhan. Itu tampak sangat jelas dalam perumpamaan tentang domba yang hilang (Lukas 15:1-7) dan anak yang hilang (Lukas 15:11-32). Kedua perumpamaan itu hanya ditemukan dalam Injil Lukas.

Santo Lukas menjadi inspirasi menarik tentang kombinasi antara ilmu pengetahuan dan iman. Sebagai seorang dokter dia memiliki pengetahuan yang tinggi. Sebagai teman perjalanan misi Paulus dia memiliki banyak informasi tentang iman Kristen.

Dia tidak menyimpan keduanya untuk dirinya sendiri, melainkan menulis dan membagikannya kepada orang lain. “Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat” (Kisah Rasul 1:1).

  • Buku yang pertama itu adalah Injil Lukas.
  • Buku yang kedua adalah Kisah Rasul.

Isi dan kebenaran tulisan Santo Lukas dapat dipercaya, karena penulisnya mendengar tentang Yesus dari mereka yang pernah hidup bersama Yesus. Sebagai teman dekat Paulus dia tentu mendengar langsung ajaran Paulus yang diutus oleh Tuhan Yesus sendiri untuk menjadi pewarta Injil (Kisah Rasul 9:15-16).

Berkat tulisan Santo Lukas kita mengetahui tentang Yesus dan ajaran-Nya. Kita mengetahui juga bagaimana jemaat Kristen awal terbentuk, tumbuh, dan menghadapi segala tantangan. Injil Lukas dan Kisah Para Rasul merupakan sumber yang dapat dipercaya.

Apa yang dapat kita pelajari dari Santo Lukas?

Pertama, pendidikan yang tinggi bisa menjadi sarana untuk memahami ajaran Tuhan dan membagikannya kepada orang lain. Kedua, berita gembira (Injil) mesti dibagikan kepada orang lain.

Kini, kita hidup dalam zaman komunikasi digital. Banyak sekali sarana yang tersedia untuk mewartakan Injil kepada orang lain. Apakah kita sudah memanfaatkannya secara maksimal?

“Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” (Lukas 10:2).

Jumat, 18 Oktober 2024
Pesta Santo Lukas, Pengarang Injil
HWDSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here