Home BERITA Belajar Membuka Diri

Belajar Membuka Diri

0
Ilustrasi: Menunggu.

Sabtu, 14 Desember 2024

  • Sir. 48:1-4,9-11.
  • Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19;
  • Mat. 17:10-13.
  • KERINDUAN adalah bagian dari jiwa manusia.

Kita merindukan kasih, kedamaian, jawaban atas doa, atau kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Namun, sering kali kerinduan itu tidak disertai dengan keterbukaan hati.

Kerinduan semacam itu hanya akan menjadi keinginan kosong, sebuah harapan yang tidak pernah terpenuhi karena kita menutup diri terhadap cara Tuhan bekerja.

Kita berdoa dan memohon ingin merasakan pengalaman dicintai Tuhan, tetapi kita enggan mengubah hati atau melepaskan ego.

Kita ingin doa kita dijawab, tetapi kita menolak jawaban-Nya yang datang dalam bentuk yang tidak kita harapkan.

Kita menunggu mukjizat besar, tetapi gagal melihat kehadiran Tuhan dalam hal-hal sederhana.

Keterbukaan hati adalah kunci agar kerinduan kita tidak berakhir sia-sia. Hati yang terbuka berarti bersedia menerima rencana Tuhan yang mungkin berbeda dari harapan kita.

Keterbukaan hati mengajarkan kita untuk percaya bahwa Tuhan tahu yang terbaik dan hadir dalam setiap peristiwa hidup kita, bahkan yang tampak biasa atau sulit.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka.”

Orang Israel merindukan Mesias yang akan membebaskan mereka, tetapi mereka memiliki gambaran sendiri tentang siapa Mesias itu dan bagaimana Dia akan datang.

Ketika Mesias hadir dalam pribadi Yesus, mereka menolak-Nya karena Dia tidak sesuai dengan harapan mereka. Kerinduan mereka besar, tetapi hati mereka tertutup.

Dalam sejarah umat Israel, kerinduan akan hadirnya Juru Selamat begitu kuat. Mereka menantikan Sang Mesias yang dijanjikan Allah untuk memulihkan keadaan mereka.

Para nabi datang dan terlewatkan begitu saja, bahkan mereka tidak mampu mengenali bahwa para nabi itulah utusan yang datang dari Allah untuk menyampaikan sabda Ilahi.

Yohanes Pembaptis, sang pembuka jalan bagi Messias, tak dikenal dan didengarkan sementara ia mengajak semua manusia untuk menyiapkan diri bagi kedatangan sang Mesias

Banyak orang yang menolak Yohanes Pembaptis dan tidak mengikuti ajakannya untuk bertobat dan mempersiapkan jalan bagi Sang Mesias. Mereka menutup hati dan mata terhadap tanda-tanda yang sebenarnya sudah jelas.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku siap menerima rencana Tuhan, bahkan ketika itu berbeda dari keinginanku?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version