Belajar Mengasihi dari Bunda Teresa

0
541 views
Santa Bunda Teresa dari Calcutta - I Thirst Movement. (Ist)

Puncta 08.06.23
Kamis Biasa IX
Markus 12: 28b-34

SUSTER Teresa dari Kalkuta yang diangkat sebagai orang kudus pernah berkata, “If you judge people, you have no time to love them.”

Jika kamu menghakimi seseorang, kamu tidak punya waktu untuk mengasihinya.

Kita terlalu sering menilai orang lain. Banyak waktu kita habis untuk mengurusi orang lain; membicarakan, menggosip, “ngrasani” dan menilai orang berdasarkan isi otak kita sendiri.

Habis waktu untuk “ngegosipin orang” sampai tidak pernah berbuat apa-apa untuk orang lain.

Santo Yohanes menulis, Jikalau seorang berkata: ”Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Bunda Teresa mewujudkan kasihnya kepada Allah dengan mengasihi manusia yang paling miskin di kotanya, Kalkuta, India.

Ia memilih mengurusi orang-orang terlantar, kelaparan, gelandangan, kaum pinggiran, lansia miskin yang hampir mati.

Ia menolong mereka supaya orang-orang kecil itu berakhir hidupnya dengan martabat yang sama sebagai manusia.

Ia menolong orang-orang miskin dengan memberi makan, tumpangan dan kasih sayang yang tulus.

Bunda Teresa adalah teladan nyata bagaimana mengasihi Allah terwujud dalam cintanya kepada manusia, bahkan manusia yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir.

Dalam Injil, seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus, “Perintah manakah yang paling utama?”

Yesus mengutip isi Kitab Ulangan dan Imamat yang menyatakan, “Dengarlah hai Israel, Tuhan Allah itu Tuhan yang Esa! Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu.”

Dan perintah kedua adalah; ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini.”

Jika kita tidak bisa menyamai Bunda Teresa, kita bisa mulai melakukan pesannya, “Not all of us can do great things. But we can do small things with great love”. (Tidak semua dari kita dapat melakukan hal-hal besar. Tetapi kita dapat melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar).

Mari kita mulai dengan mengasihi keluarga kita sendiri. “Love begins at home, and it is not how much we do, but how much love we put in that action”.

Cinta dan kasih sayang dimulai dari rumah, dan cinta bukanlah seberapa banyak yang kita perbuat, melainkan seberapa besar cinta yang kita berikan dalam tindakan kita itu.

Dengan mengasihi sesama yang paling dekat dan paling membutuhkan, kita sudah mengasihi Tuhan yang jauh dan tak kelihatan.

Pergi ke pasar membeli mangga,
Bonusnya senyum manis penjualnya.
Kasih bukan hanya kata-kata,
Tetapi terwujud dalam tindakan nyata.

Cawas, mari saling mengasihi
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here