Kamis, 29 Oktober 2015
Pekan Biasa XXX
Rom 8:31b-39; Mzm 109:21-22.26-27.30-31; Luk 13:35; Mrk 11:10
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus, “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.”
INJIL hari ini mewartakan bahwa Raja Herodes, penguasa Galilea itu berkeputusan untuk membunuh Yesus. Beberapa orang Farisi mengingatkan Dia agar menyingkir. Namun Yesus justru mengingatkan mereka bahwa ada bahaya rohani yang lebih besar kebinasaan jiwa raga bila mereka menolak mendengarkan Allah dan pesan para nabi-Nya.
Yesus memunjukkan kepada kita bahwa Ia tak gentar. Yesus menyebut Herodes sebagai serigala. Serigala adalah binatang terganas dari segala binatang dan yang paling menghancurkan pula. Serigala itu simbol ketidakpantasan dan kehancuran.
Dengan mengatakan itu Yesus hendak mengingatkan kita bahwa dibutuhkan keberanian dan ketegaran untuk melawan tiran(i). Yesus juga tahu bahwa Ia akan menderita sama seperti para nabi yang datang sebelumnya. Ia tak hanya menunjukkan bahaya yang dihadapi-Nya, tetapi juga berdoa untuk para penganiaya dan yang menolak para nabi.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara kita menyembah Yesus Kristus kita mohon keberanian untuk menghadapi serigala dalam kehidupan kita. Akan selalu ada hal-hal dan orang-orang yang menghancurkan hidup kita. Kita juga berdoa untuk orang-orang yang memusuhi dan mereka yang melawan kita.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau datang untuk membebaskan kami dari dosa dan memberi kami kehidupan baru. Laksana induk ayam yang mengumpulkan anak-anaknya di bawah naungan kepak sayapnya; Engkau menyelamatkan dan melindungi kami. Penuhilah kami dengan kasih dan kerahiman pada sesama juga mereka yang melawan kami. Berkatilah mereka kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)