Beragama Supaya Makan

0
73 views
Sang Roti Hidup

Bacaan 1: Kel. 16:2-4,12-15

Bacaan 2: Ef. 4:17.20-24

Injil: Yoh. 6:24-35

Mana lebih penting, agama atau makanan? Jelas dua-duanya sama pentingnya namun beda fungsinya. Selama hidup di dunia manusia jelas perlu makan agar hidup. Namun manusia perlu beriman agar “hidup kekal” yaitu iman Kristus.

Masih saja ada orang-orang yang memanfaatkan agama agar kenyang. Baik kenyang perutnya maupun kehormatan, bukan untuk “kenyang rohani”.

Dalam bacaan hari ini, Tuhan Yesus menyindir orang banyak yang mengikuti-Nya. Mereka terus mengikuti Yesus karena ingin makan kenyang. Dalam kisah sebelumnya, mereka yang berjumlah 5,000 orang itu diberi makan gratis dari lima roti dan dua ikan oleh Tuhan Yesus.

Bisa dipahami bahwa Palestina saat itu sedang berada di bawah penjajahan Romawi. Jelas kehidupannya sulit dan susah makanan pula. Maka Yesus adalah pemuas lapar dalam kondisi demikian.

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” Demikian sindir-Nya.

Tuhan Yesus bukanlah “Tukang Roti keliling”.

Dalam bacaan ini, secara gamblang beliau memperkenalkan jati diri sebenarnya. Dia bukan tukang pembagi roti namun Dia-lah “Roti Hidup” yang harus disantap.

“Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

Tuhan Yesus adalah jawaban “All in One”.

Dengan percaya dan mengimani-Nya maka kita tidak akan pernah lapar dan haus lagi. Itulah gambaran kehidupan surgawi yang Ia tunjukkan bahwa bersama-Nya di surga tidak ada lagi kelaparan bahkan tidak perlu makan lagi.

Memang dunia tidak mengenal-Nya, sama seperti bangsa Israel kuno yang tidak kenal roti manna yang diturunkan Allah untuk mengenyangkan perut mereka. Sehingga harus diperkenalkan oleh Musa:

“Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.”

Sebagai umat katolik, apakah kamu telah kenal Tuhan Yesus?

Hal ini ditegaskan oleh Rasul Paulus dalam peneguhannya kepada jemaat di Efesus. Sebagai orang yang mengenal Kristus maka harus hidup sebagai “manusia baru”. 

“…berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya._”

Pesan hari ini

Jangan “mencari makan” di Gereja tapi carilah Tuhan Yesus disana supaya kamu hidup. Sebab Dia-lah “Roti Hidup”.

“Makanan untuk tubuh tidak cukup. Harus ada makanan untuk jiwa.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here