Bacaan 1: Kej 11:1-9
Injil: Mrk 8:34 – 9:1
Sebagai seorang anak dari orang tua terpandang dalam suatu agama, biasanya mendapatkan berbagai keistimewaan saat berjumpa dengan umat ayahnya.
Dia ikut “dihormati” oleh lingkungan orang tuanya.
Suatu ketika, oleh dorongan hatinya, temanku memutuskan untuk pindah agama menjadi Kristen. Dan sejak itu pula kehidupannya berubah drastis. ia banyak menerima cemoohan bahkan sering mendapatkan siksaan dari orang-orang di lingkungannya.
Setelah secara terus terang orangtuanya mengatakan tak lagi menganggapnya anak, maka ia memutuskan keluar dari rumah orang tuanya dan pergi ke Jakarta. Kota yang tak pernah ia kenal dan juga tak seorang pun ia kenal.
Hampir selama setahun luntang-lantung tidur di emperan toko dan makan dari sisa-sisa makanan yang dibuang di tempat sampah. Anehnya ia tidak pernah sakit perut sebab ia percaya Tuhan Yesus senantiasa melindunginya.
Hingga suatu saat ada seorang umat Kristiani yang iba dan mau menampung di rumahnya. Kini temanku menjadi seorang pewarta dan bersaksi siapa Kristus.
Saat Tuhan Yesus memanggil seseorang, Dia memang tak pernah menjanjikan kehidupan yang nikmat, kaya dan tanpa masalah. Namun justru menantang setiap orang yang mau mengikuti-Nya dengan berbagai penderitaan yang harus dialaminya.
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.”
Saat memilih mengikuti Yesus, bisa jadi kehidupanmu malah bertambah berat dan penuh tantangan. Menjadi pengikut Kristus artinya berani menjalani hidup baru sesuai dengan kehendak-Nya dan membuatmu ditolak dunia.
Dari awal manusia diciptakan sebagai sebuah keseragaman, baik bangsa dan bahasa sehingga tentunya sangat memudahkan mereka dalam berkomunikasi. Namun ternyata kemudahan itu malah membuat mereka memberontak melawan Tuhan.
Pendirian kota besar dan menara menjulang tinggi hingga ke langit seolah mereka ingin menjadi penguasa yang melebih Allah sendiri. Hal ini dilihat-Nya sebagai sesuatu yang membahayakan bagi kehidupan manusia sendiri. Menjerumuskan mereka ke dalam kesombongan.
Tuhan pun akhirnya mulai menyerakkan mereka dan mengacaukannya dengan berbagai macam bahasa sehingga manusia tak lagi mengerti bahasa masing-masing.
Pesan hari ini
Jangan takut menjalani kehidupan yang sulit karena mengikut Kristus.
Dia berjanji senantiasa menyertai dan menolongmu melewati semua rintangan itu dan janji-Nya tidak pernah mengecewakanmu.
“Bertahan hidup di dunia yang kejam ini adalah sesuatu yang melelahkan, tetapi banyak penghargaan di akhir pertempuran.”