Bacaan 1: Ef 1:15 – 23
Injil: Luk 12:8 – 12
SEBAGAI seorang geologist, melakukan eksplorasi di daerah terpencil merupakan hal biasa bagiku. Suatu ketika saya harus masuk ke pedalaman Aceh untuk tugas tersebut.
Saya bertemu dengan beberapa anggota GAM dan sempat makan bersama.
Sebagai Katolik, saya terbiasa membuat tanda salib sebelum makan untuk mengungkapkan rasa syukur pada Tuhan atas rezeki yang diberikan. Hal itu tetap saya lakukan meski di depan saya adalah sekumpulan orang yang saya tahu beriman beda seperti GAM.
Bukan bermaksud menantang, namun saya hanya ingin menunjukkan keteguhan iman dan rasa syukur tadi. Ternyata mereka bisa menerima sikap saya, saat melakukan tanda salib tersebut.
Itulah pengakuan saya tentang Yesus didepan manusia bahwa Ia adalah Tuhan.
Dalam bacaan hari ini, Tuhan Yesus menegaskan kepada para murid. Bagaimana mereka memperlakukan-Nya maka seperti itu juga Ia akan memperlakukan mereka.
Namun Tuhan Yesus masih membuka pintu pengampunan setiap kemungkinan penyesalan terhadap penyangkalan-Nya.
Namun tidak ada pintu pengampunan saat mereka menghujat Roh Kudus. Sebab tindakan itu sama saja menolak keinginan Allah yang selalu ingin menyelamatkan manusia.
Selama masih ada sikap ini maka membuat pengampunan tidak mungkin terjadi.
Aku berkata kepadamu: “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah….. tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.”
Dalam doa syukur dan permohonan Rasul Paulus, ia memuji keteguhan iman jemaat Efesus. Ketaatan kepada Tuhan Yesus selaku kepala jemaat dan kasih mereka terhadap sesama adalah bukti.
Untuk itu, Paulus berdoa agar mereka diberi Roh Hikmat dan Roh Pewahyuan yang ada dalam Diri Allah.
Dengan Roh tersebut, diharapkan jemaat semakin memahami panggilannya, memahami betapa kaya kemuliaan Allah dan memahami betapa tak terhingganya kuasa Allah bagi orang percaya.
Pesan hari ini
Pernyataan Tuhan Yesus telah menegaskan siapakah manusia yang layak diselamatkan, yaitu mereka yang mau mengakui Anak Manusia di dunia dan tidak menghujat Roh Kudus. Taat kepada kepala jemaat dan berbuat kasih kepada sesamanya.
“Kesulitan sebenarnya adalah mengatasi caramu berpikir tentang dirimu sendiri. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”
