SEKARANG pertanyaan, muncul lagi di pikiran saya. “Jika memang pemerintah tegas menegakkan suatu aturan, apakah kita sudah siap menerima sanksi bila ternyata kita, baik sengaja atau tidak sengaja, melanggar peraturan tersebut?”
Saya jadi ingat kejadian ketika saya sedang naik bis Transjakarta dalam perjalanan pulang ke rumah. Ketika bis Transjakarta tersebut berhenti di shelter Karet, seorang bapak dan ibu naik ke dalam bis. Sang bapak langsung memilih duduk di bagian depan bis beserta istrinya. Petugas bis pun mengingatkan bapak tersebut untuk pindah ke belakang, karena bagian depan bis merupakan bagian khusus untuk wanita.
Dengan menggerutu, sang bapak dan istri pindah ke bagian belakang yang merupakan bagian bis untuk umum (wanita dan pria). Setelah duduk, bapak tersebut menggerutu “Masa suami dan istri gak boleh duduk bareng. Yang bikin aturan harusnya kan juga ngerti dengan keadaan.”.
Kejadian tersebutlah yang membuat saya menanyakan pertanyaan saya yang ada di atas. Apakah kita benar-benar sudah siap bila aturan benar-benar ditegakkan.
Lewat tulisan ini, saya sebenarnya ingin mengajak kita (termasuk saya sendiri) untuk saling membantu dan bekerjasama dengan pemerintah dalam penegakkan aturan di masyarakat. Saya ingin mulai sekarang kita (mulai dari saya sendiri juga) untuk mengikuti dan mematuhi setiap aturan yang ada di sekitar kehidupan kita sehari-hari. Mungkin memang susah untuk mengubah apa yang sudah membudaya dalam masyarakat dan diri kita. Tapi jika tidak kita mulai, selamanya budaya yang buruk tersebut tidak akan berubah.
Menutup tulisan saya ini, saya ingin mengutip sebuah tweet dari musisi @AddieMS, yang menyentil pikiran saya. Bunyi tweet-nya begini kira-kira:
“Indonesia memang bangsa yang toleran terhadap pelanggaran/penyimpangan aturan, tapi tidak toleran terhadap perbedaan”.
Mari berbudaya tertib aturan. Sekian.. (Selesai)
Artikel terkait: Berapa Kali Dalam Sehari Kita Melanggar Aturan? (1)
Tautan: http://albhum2005.com
[…] terkait: Berapa Kali Dalam Sehari Kita Melanggar Aturan: Siapakah Menerima Sanksi? (2) ARTIKEL TERKAIT Serikat Yesus di Suriah Serukan Penghentian KekerasanJusuf Kalla : Konflik Sampang, […]