MENGASIHI orang lain dalam hidup sehari-hari merupakan suatu keutamaan yang mesti dimiliki semua orang. Namun banyak orang sering tenggelam dalam egoisme diri mereka. Mereka takut kehilangan kasih, kalau mereka membagikannya kepada orang lain.
Dalam bukunya The Four Loves, CS Lewis menulis:
“Mengasihi berarti membuka diri untuk dilukai. Kasihilah sesuatu maka hati Anda akan tersayat dan mungkin saja hancur. Jika Anda ingin agar hati Anda tetap utuh, jangan berikan hati Anda kepada siapa pun, bahkan seekor binatang sekali pun.”
CS Lewis merasa bahwa orang yang tidak mau berbagi hidup dengan orang lain mesti hidup dalam kesendirian.
Dia berkata, “Bungkuslah rapat-rapat hati Anda dengan banyak hobi dan sedikit kemewahan. Hindarilah segala keterikatan, kuncilah hati itu dalam kotak atau peti mati keegoisan Anda. Satu-satunya tempat di luar surga untuk Anda benar-benar terbebas dari segala risiko dari kasih adalah neraka.”
Kasih itu tidak sia-sia
Bagi orang beriman kasih adalah segalanya dalam hidup ini. Tanpa kasih, orang terkubur dalam egoisme dirinya. Tanpa kasih, sesama tidak akan pernah mau mendekat.
Banyak orang akan menjauh dari diri kita yang tertutup oleh kebekuan. Kita hanyalah debu yang tak berguna yang diinjak-injak lalu dikebaskan kembali karena membuat kotor di kaki.
CS Lewis sangat benar mengatakan bahwa ketika orang mau membuka hatinya, orang mesti siap untuk dilukai. Luka itu membuat orang merasa pedih perih.
Orang yang terluka hatinya karena membukanya bagi orang lain menunjukkan bahwa ia mampu berkorban bagi sukacita orang lain. Ia berbahagia karena orang lain memperoleh kasih yang besar dari dirinya.
Orang yang berani berkorban itu punya keyakinan bahwa kasihnya itu tidak sia-sia. Ia bagaikan air hujan yang jatuh ke bumi dan menyuburkan seisi bumi ini.
Ia mampu berarti bagi sesamanya yang sangat membutuhkan kasihnya. Ia juga mendapatkan kasih yang besar pula bagi dirinya. Karena itu, ia berbahagia dalam hidupnya.
Karena itu, orang beriman mesti membagikan kasihnya ke mana saja ia pergi. Di rumah, misalnya, orang beriman membagikan kasih kepada anak-anak, istri, suami, dan kepada tetangga. Jangan biarkan seorang pun, setelah bertemu Anda berlalu tanpa merasa lebih baik dan lebih gembira.
Mari kita menghidupi dan membagikan kasih kita kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. Kebahagiaan dan sukacita kita peroleh berkat kasih yang kita lepaskan bagi orang lain dengan hati yang tulus.
Tuhan memberkati.