Berbagi Sembako untuk Umat Keuskupan Novaliches, Semangat Misioner Terus Berkobar di Manila

0
183 views
ILustrasi: Berbagi Sembako untuk Umat Keuskupan Novaliches, Semangat Misioner Terus Berkobar di Manila. (Dok. Romo Tuan Kopong MSF)

PANDEMI Covid-19 melanda seluruh dunia. Tidak hanya berdampak pada perekonomian negara dan perusahaan-perusahaan bonafit. Gereja -dalam hal ini keuangan paroki- juga ikut terdampak.

Sejak bulan Desember 2020 hingga Juli 2021, Gereja Katolik di Filipina sudah mulai buka. Paroki-paroki sudah melayani kegiatan pastoral dan menghadirkan Perayaan Ekaristi. Namun tetap mengikuti protocol kesehatan yang ketat.

Dengan diizinkannya Perayaan Ekaristi secara publik bagi umat, maka ada angin segar dan harapan bagi paroki.

Paling tidak sebagian karyawan paroki maupun keuskupan yang sempat dirumahkan sejak awal lockdown di Filipina tahun 2020 kini mulai bisa dipekerjakan kembali.

Lockdown

Namun situasi tersebut tidak berlangsung lama. Seiring ditemukannya kasus varian Delta Varian yang terus meningkat di beberapa daerah di Filipina seperti di Metro Manila, Quezon City, Caloocan City serta beberapa kota lainnya, maka Pemerintah Filipina langsung mengambil sikap.

Otoritas kesehatan mengeluarkan keputusan diberlakukan kembali Enhanced Community Quarantine (ECQ) di seluruh wilayah National Capital Region (NCR).

Juga di beberapa provinsi seperti di Cebu kurun waktu tanggal 6-20 Agustus 2021.

Dengan pemberlakukan ECQ, artinya seluruh gereja kembali ditutup dan Perayaan Ekaristi hanya dilaksanakan secara daring.

Berbagi amal kasih berupa paket sembako kepada umat Paroki Christ the King di Keuskupan Novaliches. Filipina.

Keuskupan Novaliches memberlakukan ECQ bagi seluruh paroki sejak tanggal 1 Agustus 2021.

Artinya sejak tanggal 1 Agustus, seluruh Perayaan Ekaristi baik harian maupun mingguan dilaksanakan secara daring. Beberapa paroki kembali merumahkan karyawan paroki dan ada juga hanya memberlakukan sistem setengah hari kerja.

Meneladan Maria: Berbagi berkat sukacita

Meskipun paroki-paroki ikut terdampak, terutama secara finansial, namun tidak menjadi alasan untuk menutup mata. terhadap persoalan umat dan masyarakat sekitar.

Karena itu, Bapak Uskup Novaliches Bishop Roberto Gaa mengajak semua pastor paroki tetap mengedepankan solidaritas untuk umat dan masyarakat yang terdampak pemberlakukan ECQ (lockdown).

Terutama mereka yang miskin dan sangat membutuhkan.

Sebagaimana sabda Yesus kepada para murid-Nya, “Kamu harus memberi mereka makan,” (Mrk 6:37) di saat para Rasul mengalami kesulitan memberi makan kepada sekian banyak orang.

Maka, hal ini juga menjadi ajakan bagi Gereja -dalam hal ini setiap paroki- untuk tetap memberi makan. Kepada umat dan masyarakat yang sangat membutuhkan di tengah situasi pandemi Vovid 19.

Sabda Yesus, sebagaimana juga ajakan Bapak Uskup Novaliches kiranya sejalan dengan motto Keuskupan; “Mendekatkan umat pada Gereja dan mendekatkan Gereja pada umat.”

Gereja menjadi perpanjangan tangan untuk menghadirkan wajah Allah yang berbelaskasih melalui aksi sosial karitatif.

Hari Minggu tanggal 15 Agustus 2021, seluruh Gereja merayakan Hari Raya Bunda Maria Diangkat ke Surga.

Sebagaimana bacaan Injil hari ini, di mana Bunda Maria mengunjungi saudaranya Elisabet dan menjadi sukacita bagi Elisabet dan bayi yang dikandungnya (bdk. Luk 1:39-56), maka sebagai Gereja kita juga diajak meneladan Bunda Maria.

“Dengan membagi berkat sukacita dan harapan bagi sesama umat paroki dan masyarakat sekitar kita yang terdampak pemberlakuan lockdown total,” tegas penulis dalam homilinya pada misa pagi ini.

Pater Kopong MSF selaku Pastor Paroki Christ the King menegaskan bahwa solidaritas kita kepada umat serta masyarakat kita yang paling membutuhkan dengan membagikan sembako (gift giving) adalah ungkapan syukur kita kepada Allah.

Paket sembako sebagai gift giving Gereja kepada mereka yang membutuhkan.

Ini menjadi magnificat kita bersama Bunda Maria agar iman umat semakin dikuatkan dan harapan semakin diteguhkan sehingga bersama memuji dan memuliakan Allah.

Atas dasar itu, maka hari  Minggu ini, Paroki Christ the King melaksanakan kegiatan pembagian sembako bagi 654 KK. Ini sebagai bentuk solidaritas paroki bersama umat dan masyarakat.

“Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga.” (GS.art. 1).

Dari peristiwa iman hari ini, para imam MSF yang berkarya di Paroki Christ the King bersama seluruh umat hendak mewartakan iman.

Meskipun terhimpit oleh persoalan pandemi Covid-19, api semangat misioner terus berkobar.

Untuk meneguhkan dan menguatkan iman serta harapan umat melalui tindakan solidaritas dan belaras bersama mereka yang miskin dan sederhana.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here