Berbuat Baik Seperti Allah Melakukannya

0
912 views

Senin, 7 September 2015
Pekan Biasa XXIII
Kol 1:24-2:3; Mzm 62:6-7.9; Luk 6:6-11

Yesus berkata kepada para ahli Taurat dan orang Farisi, “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?”

INJIL hari ini menyampaikan kepada kita tentang Yesus Kristus yang menyembuhkan seorang yang mati tangan kanannya pada hari Sabat. Namun para ahli Taurat dan kaum Farisi mengawasi Yesus. Mereka menuduh-Nya melanggar hari Sabat hingga mereka meluap dalam amarah.

Mereka dipenuhi dengan amarah dan perlawanan terhadap Yesus karena mereka berpegang pada pikiran mereka sendiri tentang benar salah melebih Allah sendiri. Mereka dibelenggu oleh sikap kaku legalistik mereka sebab mereka tidak mengenal Allah yang mengasihi umat-Nya. Allah menghendaki kita semua berbuat baik dan menyelamatkan kehidupan daripada berbuat jahat dan menghancurkan kehidupan.

Tindakan Allah adalah model bagi kita. Jika kita sungguh mengasihi Allah di atas segalanya, maka kasih Allah akan mengalir pula melalui kita yang mengasihi sesama kita.

Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara kita bersembah sujud kepada Yesus Kristus, kita mohon kepada-Nya agar kita mampu mewujudkan belas kasih dan pengampunan, sebagai abdi yang rendah hati melayani yang sakit, menderita dan lanjut usia. Adorasi Ekaristi adalah anugerah teragung bagi kita untuk menyegarkan diri dan meneguhkan kita dalam kasih kepada Allah dan sesama.

Tuhan Yesus Kristus, dalam kemenangan-Mu atas dosa dan maut di salib dan dalam kebangkitan-Mu, Engkau memberi kami jaminan untuk ambil bagian dalam kehidupan abadi di surga. Ubahlah hati kami dengan kasih-Mu hingga kami dengan merdeka melayani sesama demi kebaikannya kini dan selamanya. Amin.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here