Berdamailah dengan Diri Sendiri dan Ampunilah Masa Lalu

0
463 views
Ilustrasi -- Bertobat tinggalkan masa lalu yang kelam (Ist)

BAPERAN-BAcaan PERmenungan hariAN.

Kamis, 7 Oktober 2021.

Tema: Hadiah teristimewa.

  • Mal. 3: 13-4: 2c
  • Luk. 11: 5-13.

JEBAKAN kehidupan. Hidup itu seperti sebuah pertempuran. Ada begitu banyak ranjau-ranjau kehidupan yang mematikan.

Tidak hanya mengakibatkan kematian duniawi, tetapi juga terputusnya orientasi hidup abadi.

Kitab Maleakhi menulis, “Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.” ay 2a.

Kagum

Seorang bapak datang kepada saya dengan penuh keyakinan. Dalam kesaksiannya, dia sungguh takut akan Tuhan. Ia  tidak berbuat satu pun noda di dalam hidupnya.

Ia ingin hidup kudus. Ia terpesona oleh hidup para Kudus. Bahkan ingin seperti malaikat; hidup kudus tanpa celah.

Tetapi, dunia ini jahat, telah rusak, dikuasai setan baginya. Ia memang mengusahakan demikian. Ia terkenal aktif dan sangat dikenal dengan baik, tega, lugas.

Hidup tanpa kompromi, hidup lurus bagi Tuhan dan keras bagi keluarganya, bila melihat hidup mereka tidak sesuai dengan pikirannya. Setiap orang dinasihati, bahkan dicari-cari dengan sedikit memaksa.

Saya pun selalu dinasehati, setiap  bertemu untuk taat firman.

Saya mencoba pendengar dan memahami dari sisi hidupnya.

Saya pernah berkata, “Kita adalah mahkluk ciptaan. Manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, kekurangan bahkan dosa. Kita diciptakan sebagai manusia, bukan malaikat.”

“Tidak Pastur. Kita bukan manusia biasa. Kita anak Tuhan. Kita telah dibungkus suci dengan darah Kristus. Kita harus takut akan Tuhan. Taat. Hidup suci. Tidak tercela,” sergahnya.

“Betul,” kataku. “Kita tetaplah manusia. Kadang tidak luput dari kesalahan dan dosa. Kita percaya Tuhan menyertai. Kita tetap berjalan bersama sebagai seorang manusia,” jawabku.

“Pastor tidak boleh berkata demikian. Pastor harus yakin. Kita hidup dalam kebenaran. Kita telah disucikan. Kita telah diangkat sebagai anak Tuhan. Kita adalah terang. Kita harus hidup kudus tanpa dosa. Saya benci dosa,” tegasnya.

Saya hanya mendengarkan keyakinannya.  Semoga dia kuat untuk hidup seperti yang dia yakini.

Tapi saya ragu. Ada sesuatu yang salah. Semakin fanatik dan ekstrim dalam praktik keagamaan, mungkin saja ada sesuatu yang “tersembunyi”.

Tragis

Berapa lama kemudian saya tidak melihatnya. Saya mendengar, dia malah tidak mau lagi ke gereja, lebih banyak mengurung diri di kamar.

Isterinya bingung. Tak tahu apa yang terjadi dengan suaminya. Alasan yang dikatakan, di luar banyak kejahatan, kuasa gelap, anak-anak iblis. Mereka akan menyerang hidupnya.

Satu-satunya jalan menghindar, tidak berjumpa.

Dia mulai perbanyak doa sendiri dan stel lagu-lagu rohani. Diem ndekem di kamar. Tidak mau berjumpa dengan siapa pun. Tidak ada yang boleh masuk. Makan dan minum diletakkan di depan kamarnya.

Menyendiri dan menghindari perjumpaan dengan orang lain adalah cara ia memelihara kekudusan hidupnya. Mulai tidak sabar.

Orangtuanya, isterinya semakin bingung. Mereka memanggil banyak kelompok untuk berdoa di rumahnya. Tetapi dia bergeming. Dia malah ketakutan dan teriak-teriak mengusir bahkan dengan kata-kata yang suci.

Saya datang mengunjunginya. Sama. Tidak mau ketemu. Tidak mau berbicara. Di balik pintu,  saya mendengar dia berkata-kata nyolot eh seakan-akan dia sedang memberi petuah. Dan tiba-tiba dia menangis, berteriak dan tertawa.

Beberapa orang menyarankan undanglah  psikolog dan berilah obat penenang dari dokter;  dicampur di makanan atau minumannya. Minimal isterinya bisa melihat dan tahu keadaan.

Sesuatu yang suci, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, bahkan sabda-sabda Kebenaran Tuhan mesti ditapaki secara manusiawi. Semakin manusiawi semakin mendekati Tuhan.

Kuasa iblis sangat senang dan teliti mengobarkan orang untuk hidup kudus tak bercacat. Iblis memaksimalkan dan meradikalkan.

Setan akan menggelisahkan, mengacaukan pikiran dan hati, bila orang melakukan dosa kecil. Membenci diri sendiri, tidak mengampuni diri sendiri itulah cakar-cakar genggaman iblis.

Yesus berkata, “Bapa akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” ay 13b.

Apa yang kamu minta?

Tuhan, ajari aku untuk tidak menyia-nyiakan hidupku.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here