Berdoa, Berharap dan Jangan Khawatir

0
87 views
Padre Pio mengalami stigmata. (Ist)
  • Bacaan 1: Ams 3:27-34
  • Injil: Luk 8:16-18

Adalah moto dari Padre Pio dari Pietrelcina, Italia yang hari ini dirayakan oleh Gereja Katolik. Orang saleh sejak kecil, ia menyerahkan dirinya pada Tuhan Yesus sejak usia lima tahun dan masuk membiara di Capuchin di Morcone, tiga belas mil di utara Pietrelcina.

Padre Pio juga dikenal sebagai imam pertama yang mengalami “Stigmata” yaitu anugerah luka-luka Tuhan Yesus di tubuhnya. Dengan stigmata tersebut, Tuhan menggunakan Padre Pio sebagai alat-Nya untuk memberi harapan pada banyak orang setelah perang.

Menjadi “terang” bagi banyak orang untuk kembali kepada-Nya.

Sama seperti perumpamaan dalam bacaan injil hari ini. Bahwa terang itu tidak boleh disembunyikan namun harus ditempatkan pada tempat yang tinggi sehingga menerangi banyak orang di ruangan.

“Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.”

Tuhan ingin para pengikut-Nya mengangkat “pelita” setinggi-tingginya, meneladani Diri-Nya. Agar banyak orang mendapatkan “terang” dan semakin mengenal-Nya. Meski dihadapanmu ada salib yang harus dipikul, mau menderita seperti stigmata yang dialami Padre Pio.

Ajakan Hidup Baik.

Penulis kitab Amsal mengajak kita semua hidup dalam kebaikan. Ada banyak nasihat yang disampaikan oleh penulis untuk dilakukan.

  • Jangan tunda berbuat baik
  • Jangan tunda memberikan hak orang
  • Jangan berpikir untuk berbuat jahat
  • Jangan cari gara-gara
  • Jangan iri hati kepada penjahat

Penulis memotivasi kita semua, dengan membandingkan apa yang akan diterima oleh orang baik dan orang fasik:

“Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya.

Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Iapun mencemooh, tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.”

Pesan hari ini

Walau di hadapanmu terbentang salib, teruslah menyalakan terangmu dan menghalau kegelapan dunia.

Tekun dalam doa, berharap dan jangan khawatir sebab Tuhan senantiasa memberkatimu.

“Kamu tidak akan pernah menyesal bersikap dan berbuat baik.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here