Bergaul dengan Orang Pinggiran

0
48 views
Kisah-kisah tentang Romo Mangun. (Ist)

Puncta 17.02.24
Sabtu Sesudah Rabu Abu
Lukas 5: 27-32

ORANG yang ada di belakang bertobatnya Kusni Kasdut adalah Romo Theodorus Tandya Sukmana CM. Kusni Kasdut yang nama aslinya Waluya adalah perampok kelas kakap yang sangat terkenal pada era tahun 70-an.

Ia dikenal sebagai “Robin Hood” Indonesia. Hasil rampasannya sering dibagikan kepada orang-orang miskin dan menderita.

Dalam film Robin Hood terdapat juga seorang Bruder Fransiskan yang tugasnya membuat anggur dan dekat dengan Robin Hood, pahlawan bagi orang-orang miskin.

Romo YB Mangunwijaya, Pr juga dekat dengan orang-orang kecil dan tersingkir di Kali Code, Yogyakarta. Dia tinggal bersama kaum marginal di bantaran Kali Code.

Banyak orang-orang kecil dan terpinggirkan yang dilayaninya. Romo tidak membaptis mereka, tetapi Romo Mangun memanusiakan mereka.

Tukang becak, tukang semir sepatu, pekerja-pekerja seks komersial yang sering mangkal di Pasar Kembang, gelandangan dan preman-preman pasar Kranggan sering kali mampir di gubug Romo Mangun. Semua orang disapa dan diterima sebagai saudara.

Yesus memanggil Lewi, pemungut cukai untuk menjadi murid-Nya. Lewi bersukacita dengan mengundang-Nya makan di rumahnya. Banyak pemungut cukai berkumpul dan makan bersama Yesus.

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat tidak suka karena Yesus bergaul dengan para pendosa. Mereka bilang, “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”

“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat,” Jawab Yesus. Ia menjelaskan maksud kedatangan-Nya untuk menyelamatkan orang-orang berdosa.

Lebih baik satu orang berdosa yang bertobat daripada banyak orang merasa benar dan tidak membutuhkan pertobatan. Yesus datang bukan untuk menghakimi orang berdosa. Ia datang untuk membawa mereka kepada pertobatan.

Jangan mudah menilai seperti orang-orang Farisi dan para ahli Taurat. Mereka berpikir orang-orang berdosa harus dijauhi, disingkirkan dan dikucilkan. Kalau kita menjauhi mereka, kita seperti kaum Farisi dan tidak akan menyelematkan mereka.

Yesus menunjukkan kerahiman Allah dengan bergaul, makan dan minum, hidup bersama mereka. Mereka adalah orang yang juga dikasihi Allah. Janganlah kita mudah menghakimi dan menghukum orang-orang pinggiran.

Kali Code ada di Yogyakarta.
Kali Sosok ada di Surabaya.
Jangan bete kalau kita berdosa,
Tuhan Yesus mengampuni kita.

Cawas, jangan suka menghakimi
Rm. A. Joko Purwanto Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here