BAGI penggemar acara Indonesia Idol, nama Regina bukanlah nama yang asing. Kita tentu ingat dengan suaranya yang dahsyat dan sempurna. Dalam setiap sesi “penghakiman” bibirnya selalu “komat-kamit” melantunkan doa dan selalu tampak bersyukur setiap kali lolos di setiap tahapan penilaian.
Di pengunjung seleksi, usai diumumkan sebagai juara oleh pemandu acara Indonesian Idol 2012 Daniel Mananta, Regina langsung menitikkan air mata. Sementara Sean segera memeluk Regina. Tak lama kemudian Regina bersujud tanda terima kasih kepada sang pencipta.
Regina Ivanova pernah enam kali gagal audisi Indonesia Idol dan pada kesempatan audisi yang ketujuh akhirnya Regina lolos dan itulah awal dari segalanya hingga akhirnya dia memenangkan ajang bergengsi ini.
Kegigihan bentuk iman
Saya tak hendak mengomentari suara atau teknik menyanyi Regina, tetapi hanya mau belajar dari iman seorang Regina. Iman, keyakinan dan kegigihannya luar biasa. Enam kali gagal menembus ajang Indonesia Idol bukan alasan baginya untuk berhenti.
Regina mulai mengikuti audisi Indonesian Idol sejak 2004 yang merupakan ajang Idol musim pertama di Indonesia. Langkahnya terhenti pada tahap audisi. Saat itu dia harus berhadapan dengan dewan juri yang terdiri dari Indra Lesmana, Titi DJ, Dimas Djayadiningrat, dan Mutia.
Berbekal semangat dan keyakinan, ia kembali mengikuti audisi pada tahun berikutnya. Sayang, lagi-lagi ia gagal mengantongi golden ticket dari tim juri yang sama.
Kegagalan sepertinya tak membuat pemilik nama lengkap Regina Ivanova ini mengurungkan niat untuk menjadi seorang Idol. Setiap melihat iklan di televisi, tanda ajang itu segera digelar, semangatnya kembali bergelora untuk kembali mengikuti audisi.
2006 menjadi tahun ketiga Regina mencoba mengikuti seleksi untuk memperoleh mimpi sebagai penyanyi profesional. Dan ia gagal lagi. Hal yang sama juga terjadi di musim-musim berikutnya, tahun 2007, 2008, dan 2010. Hingga akhirnya, audisi ketujuh, semua kegagalan itu berujung pada pencapaian yang luar biasa dari seorang Regina.
Rendah hati
Melihat proses ini, saya merasa kagum dengan iman dan harapannya yang begitu besar pada Tuhan. Keyakinannya dilengkapi dengan upaya kerasnya untuk selalu menampilkan diri menjadi makin baik dan makin baik di masa-masa berikutnya.
Kegigihan dan semangat ini menjadi tanda kerendahan hati Regina. Tampaknya dia merasa bahwa tanpa iman yang besar pada Tuhan dan upaya yang tak kenal lelah untuk selalu memperbaiki diri, semuanya bakal sia-sia.
Saat komat kamit berdoa, entah apa yang dikatakannya pada Tuhan. Namun jelas ini menunjukkan sikap Regina bahwa Tuhanlah penolongnya dan hanya pada Dialah dia berharap. Dan akhirnya doa dan harapannya menjadi nyata.
Bagi kita, ini menjadi catatan penting. Beriman itu aktif. Beriman berarti membiarkan Tuhan bekerja pada diri kita seolah-olah tanpa rahmat Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Beriman juga berarti berusaha keras seolah semua yang keberhasilan hanya tergantung pada upaya kita.
Karena itu, jangan menyerah, karena pada saatnya Tuhan menyatakan semuanya pada kita dengan anugerah yang luar biasa.
Salam kasih dari Paroki Ratu Pencinta Damai Surabaya, mohon ijin copy paste pada web kami. Terima Kasih. http://www.parokirpd.org
Silahkan di-copy and paste namun mohon dicantumkan sumbernya http://www.sesawi.net. Terima kasih dan salam. GBU.
Salam kasih dan damai. Berkah dalem
Kegigihan serta iman yang kuat dari Regina merupakan contoh bagi kaum muda untuk mencapai keberhasilan. GBU