Bacaan 1: Kel 32:7 – 14
Injil: Yoh 5:31 – 47
KADANG orang sangat fasih mengatakan bahwa ia memiliki iman. Namun tidak jarang perilakunya tidak sesuai. Bahkan sejatinya banyak yang tidak memahami apa arti iman.
Iman adalah tanggapan manusia terhadap sapaan dan kasih Allah (tanggapan wahyu Allah). Melalui iman, manusia menyetujui kebenaran bahwa Allah menyatakan diri itu lalu menaklukkan pikiran dan kehendaknya kepada Allah (KGK 143).
Jadi dalam iman terdapat tiga unsur utama: percaya, menyerahkan diri seutuhnya kepada yang diimaninya, dan taat pada kehendak-Nya.
Melalui Kitab Suci, kita bisa membaca bahwa bangsa Yahudi itu sebetulnya adalah bangsa yang sangat kuat dalam ilmu alkitab.
Mereka secara turun-temurun selalu mengajarkan tentang Kitab Suci dan apa yang harus dilaksanakan sehubungan perintah Allah sesuai tertulis dalam Kitab Suci.
Di sinilah Tuhan Yesus mengkritik mereka,
“…Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu…”
Kitab Suci berisi sabda Allah dan saat ini sabda Allah telah menjadi manusia dalam diri Tuhan Yesus. Sungguh ironi, berkata tahu isi Kitab Suci, namun tidak bisa memahami keilahian Yesus seperti yang telah dinubuatkan oleh para nabi.
Kitab Taurat ditulis oleh Musa sebagai Kitab Suci bangsa Yahudi, selain Kitab para nabi. Maka, jika mereka percaya kepada apa yang ditulis Musa seharusnya mereka percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.
Sebab Musa telah menulis (menubuatkan) tentang itu.
Tidak heran Allah pernah murka kepada bangsa itu, saat mereka menyelingkuhi-Nya.
“Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya. Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka…”
Begitu murkanya Allah bahkan sempat ingin menghapus bangsa itu. “…sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka.”
Namun di sini Musa tampil sebagai perantara untuk meredakan serta memohon pengampunan dari Allah bagi bangsanya.
Menghancurkan Israel di padang gurun, hanya akan mengundang ejekan musuh-musuh Allah di Mesir. Untuk itu, tindakan yang telah dimulai dari Mesir harus dituntaskan-Nya.
Pesan hari ini
Bangsa Israel mengaku beriman dan ahli kitab namun nyatanya menolak Mesias. Kitab Suci adalah sarana untuk belajar iman dan mengenal Allah.
Seharusnya membuatku semakin percaya dan datang kepada-Nya untuk memperoleh kasih karunia hidup kekal.
Bagaimana denganmu?
“Sejauh apa pun jarakku dengan-Mu, aku dan Diri-Mu tetap dekat di dalam doa. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”